"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Sabtu, 09 Mei 2015

Persembahan Roh Jiwa

Judul: Persembahan Roh Jiwa
Ayat Dasar: Matius 6:19-24

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."

Allah yang kita sembah adalah kasih. Kasih Allah memperlihatkan Allah yang tidak kelihatan. Kita tidak mengenal Allah, karena kita tidak pernah melihat Allah, tetapi di dunia kita diasuh dan dikasihi oleh Allah. Dengan kuasa-Nya membiarkan kita dilahirkan kembali sehingga kita bisa merasakan kasih Allah dan menjadi anak Allah. Allah mengasihi kita sehingga mengaruniakan Roh Kudus. Betapa kita harus mengucap syukur.

Di dalam ibadah kita menerima berkat, bukan berkat materi tetapi berkat untuk roh jiwa kita. Kita menjadi yang mengenal roh jiwa kita sendiri. Berkat tidaklah sama dengan materi. Tubuh saja yang memiliki materi tetapi materi tidak bisa melayani tubuh sepenuhnya. Berkat itu yang harus diterima oleh roh jiwa kita. Betapa kita harus mengucap syukur. Di dalam ibadah kita bukan hanya mempersembahkan tubuh dan hati, tetapi harus memberikan materi juga. Itulah cara bersyukur dan beribadah kepada Dia.

Allah memerintahkan kita untuk mengumpulkan harta di sorga. Perintah itu diberikan karena Allah adalah yang mengasihi kita. Harta di sorga adalah kekal. Harus memiliki tuan, apakah materi atau Allah. Materi tidak dapat menyelamatkan roh jiwa manusia, tetapi materi bisa diberikan kepada Allah untuk roh jiwa. Karena hati manusia terletak pada materi.

Harus bisa menjadi sumber berkat seperti Abraham, memakai tubuh sebagai alat pekerjaan Allah. Tidak menyayangkan memberi anak kepada Allah, karena mengikuti firman. Kita harus menjadi pemilik berkat yang kekal. Mari menjadi yang ilahi dan termasuk kepada Allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar