"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Senin, 02 Februari 2015

Surat Shee Mu Awn 5 Januari 2014

Jemaat Sungrak Terkasih!

Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras saudara, iman, dedikasi, dan pelayanan. Karena tahun baru 2014 dimulai, saya mengharapkan kemuliaan Allah yang berlimpah dan berkat atas kita, dan saya memberkati saudara dalam roh jiwa saudara lebih banyak.

Kita semua hidup sulit di dunia ini. Meskipun Tuhan telah mengutus Anak Allah, Dia juga datang ke dunia dan memenuhi pelayanan publik yang sulit. Kehidupan orang-orang kudus di dunia ini adalah sama seperti pelayanan publik dari anak-anak Allah. Apa artinya untuk hidup bahagia di dunia ini? Itu artinya hidup jauh dari Allah. Oleh karenanya, anak-anak Allah adalah mereka yang berjalan dengan Tuhan. Ini adalah hidup yang mengalahkan dunia: hidup seolah-olah kita tidak mempunyai apa-apa ketika kita memiliki semuanya dan hidup seolah-olah kita memiliki semuanya ketika kita miskin.


Iman kita membiarkan kita untuk melihat gambar wujud Allah dan darah-Nya. Karenanya, kita nanti akan masuk ke firdaus yang Tuhan telah persiapkan dan menunggu kebangkitan pertama. Ketika kita tidak mengenal Yesus Kristus, tidak ada kebangkitan atau kemuliaan kekal. Kita bahkan tidak mengakui keberadaan dari roh jiwa kita sendiri. Namun, setelah mengenal dan percaya dalam penderitaan yang Tuhan Yesus terima di atas kayu salib, kita telah mengakui keberadaan roh jiwa kita. Jadi, tubuh kita yang membusuk menjadi bagian dari tubuh gereja, yang adalah tubuh Yesus. Orang yang tidak percaya bukanlah bagian dari tubuh Yesus. Oleh karena itu, kita sebagai orang percaya, mengakui dan percaya penderitaan yang Yesus telah alami, dan sekarang kita sedang bergabung dalam penderitaan dengan Dia.

Yesus adalah Kepala gereja, dan gereja adalah tubuh-Nya. Oleh sebab itu, kita hidup untuk roh jiwa kita, mengejar Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya bukannya hidup untuk daging kita sendiri yang pada akhirnya akan membusuk. Kita tidak hidup untuk tubuh kita yang tidak bisa menerima Kerajaan Allah sebagai warisan. Inilah kebahagiaan sejati dari roh jiwa kita.

Saya sedang bersiap untuk meninggalkan dunia ini dengan hati yang berbahagia. Jadi, saya sedang mencoba yang terbaik untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Tuhan dengan memikirkan apa yang bisa saya lakukan dan bagaimana saya harus hidup untuk gereja, tubuh Kristus. Meskipun Tuhan ditinggalkan dan Dia telah pergi melalui banyak kesulitan dan penderitaan di bumi, kita harus memuliakan-Nya lagi dan lagi karena Dia sekarang duduk di atas takhta. Mengabaikan Allah bahkan sekarang adalah perilaku mereka yang binasa.

Maka, marilah kita mengasihi gereja yang Tuhan telah bangun tepat di depan mata kita. Mengasihi gereja dengan kata lain, mengasihi Tuhan. Kita seharusnya tidak menyebabkan Tuhan menjadi seorang pengembara dan menganiaya-Nya mengunci pintu hati kita. Jika kita tidak mengasihi Tuhan kita, maka kasih manakah yang dapat Tuhan terima dari dunia ini? Kita harus mengasihi gereja, tubuh Kristus. Marilah kita mengasihi. Marilah kita mengasihi sampai mati. Marilah kita menumbuhkan gereja. Saya, hamba yang tua, menarik dan mengajak saudara dalam air mata.

Pendeta Kim Ki-Dong
Artikel Ibadah Hari Tuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar