1. ALLAH
Dia mengasihi kita terlebih
dahulu
Di dalam iman mestinya
ada pihak yang kita imani.
Pihak iman kita di dalam
kekristenan bukan manusia, bukan suatu peraturan atau ciptaan tetapi hanya
satu-satunya Allah saja, Allah adalah Tritunggal dan bersifat dasar keallahan
yang sama sebagai
Allah
Bapa Anak Allah Roh
Kudus
Allah Bapa
adalah sebagai Essensi ilahi
Anak Allah
adalah sebagai Keberadaan ilahi
Roh Kudus
adalah sebagai Roh ilahi
Maka kita harus mengenal
Allah yang harus kita imani supaya mempermuliakan-Nya.
·
Allah adalah Roh
Roh itu tidak
kelihatan tetapi kenyataan sejati.
Sebab itu
Allah tidak berbentuk dan tidak kelihatan
Allah itu Roh
dan barang siapa menyembah Dia harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.
·
Allah adalah Yang mutlak
Allah yang
kita sembah adalah esa.
“AKU ADALAH AKU” (Keluaran 3:14 ) yaitu Allah saja pencipta yang
menciptakan
segala-galanya, satu-satunya Pencipta,
tidak ada allah lain selai Allah (Ulangan 4:39 )
Allah yang kita sembah saja satu-satunya
Allah (Ulangan 6:4).
Allah tidak
berubah selama-lamanya.
“Nama Allah
yang kekal, (Kejadian 21:33 )
berada selama-lamanya. Nama-Nya yang mengingatkan-Nya tetap turun-temurun
(Mazmur 102:13)
Allah berada
dimana-mana.
Tidak ada tempat dimana tiada Allah ‘Kemana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu kemana aku dapat lari dari hadapan-Mu?' (Mazmur 139:7)
Tidak ada tempat dimana tiada Allah ‘Kemana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu kemana aku dapat lari dari hadapan-Mu?' (Mazmur 139:7)
’Tidakkah Aku
memenuhi langit dan bumi?‘ (Yeremia 23:24)
Allah mengetahui segalanya yaitu maha tahu
Allah
mengetahui, kalau kita duduk atau berdiri dan mengerti pikiran kita dari jauh.
Allah
memeriksa kita, kalau kita berjalan dan berbaring segala jalan kita maupun
sgala perilaku kita (Mazmur 139:2) yakni mata Allah ada disegala tempat
mengawasi orang jahat dan orang baik. (Amsal 15:3)
Allah berkemampuan sesuatu apapun
‘Adakah
sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan?’ (Kejadian 18:14) seperti demikian
‘Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada
rencana-Mu yang gagal’ (Ayub 42:2)
Dialah Allah
·
Allah adalah kepribadian
Allah adalah Roh
sekaligus kepribadian. Kepribadian itu menyatakan ciri khasnya oleh daya
intelektual, perasaan dan keinginan. Allah mengetahui mendahului segalanya.
· Allah menguasai dunia
Allah
mempunyai pikiran. baik, marah,
mengasihi dan melaksanakan kehendak-Nya
demikian Allah memerintahkan dunia sesuai kehendak-Nya
·
Allah adalah kudus
Allah yang
kita sembah kudus, Allah kita kudus mutlak, arti asli “kudus” itu dipisahkan
dari segala ciptaan,dari segala yang tidak bersih dan dosa.
Allah itu benar dan adil
Allah adil
di tengah-tengahnya, tidak berbuat kelaliman (Zefanya3:5).
Oleh karena
Allah bersifat benar dan adil Allah menuntun manusia ke jalan yang benar dan
adil. ‘Maksudnya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya
nyata bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus' (Roma
3:26 )
Allah adalah kasih tetapi
bukan berarti kasih adalah Allah
Arti Allah
adalah kasih itu adalah Allahlah sumber dari segala kasih
‘Saudara-saudaraku
yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih berasal dari Allah ; dan setiap orang yang mengasihi lahir
dari Allah dan mengenal Allah.
Barang siapa
tidak mengasihi dia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal ini
lah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus Anak-Nya yang tunggal kedalam dunia supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah
kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa
kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita,
maka haruslah juga kita saling mengasihi. Tidak ada seorangpun yang pernah
melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap didalam kita, dan
kasih-Nya sempurna didalam kita. Demikian kita ketahui, bahwa kita tetap berada
didalam Allah dan Sia didalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian
didalam Roh-Nya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus
Anak-Nya menjadi juruselamat dunia. Barang siapa mengaku, bahwa Yesus adalah
Anak Allah, Allah tetap berada didalam dia dan dia didalam Allah. Kita telah
mengenal dan telah percaya kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan
barang siapa tetap didalam kasih dia tetap berada didalam Allah dan Allah
didalam dia. Dalam hal ini kasih Allah sempurna didalam kita, yaitu kalau kita
mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia,
kita juga ada didalam dunia ini. Didalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang
sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barang
siapa takut, ia tidak sempurna didalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah
lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “aku mengasihi Allah” ,
dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa yang
tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang
tidak dilihatnya, dan perintah ini kita terima dari Dia: Barang siapa mengasihi
Allah ia harus juga mengasihi saudaranya.'
(I Yohanes 4 : 7 – 21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar