"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-3
Anak-Anak Allah dan Kebenaran (R)
2 Korintus 6:14-18

Allah yang kita sembah kudus. Karena orang-orang sering mendengar firman, sehingga orang hanya menganggap khotbah itu hanya sebagai suatu bagian dalam tata urutan ibadah, bukan menerimanya sebagai kata-kata inspirasi. Oleh karena itu tidak dapat mendengarkan firman bagaimanapun, maka tidak ada perubahan. Ketika orang lain meminta penjelasan mengenai alasan kita untuk percaya kepada Yesus, kita harus bisa memberikan jawaban. Orang-orang percaya sangat jarang mempersaksikan iman mereka karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang firman.

Di antara mereka yang diundang ke perjamuan raja, yang tidak mengenakan jubah diusir, orang yang diusir ini tidak mengatakan jawaban apapun, padahal ia memiliki mulut. Ketika para murid belum lahir baru, Tuhan memerintahkan mereka untuk pergi memberitakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat, tetapi ketika para murid telah lahir baru, mereka harus membawa kesaksian. Pada saat orang yang sakit kusta disembuhkan, Tuhan memerintahkannya untuk memberikan persembahan seperti yang diajarkan Musa dan untuk bersaksi kepada orang-orang. Juga, ketika orang sakit yang disembuhkan itu berkata kepada Tuhan bahwa ia ingin ikut bersama-Nya, Tuhan memerintahkannya untuk pergi bersaksi kepada kerabat-kerabatnya. Di mana tidak ada saksi, tidak ada kehidupan, jadi Alkitab telah mengajarkan kepada kita untuk membawa kesaksian.


Yang menaklukkan dunia ialah Yesus, kesaksian dari orang-orang tentang-Nya yang ada hidup, yaitu tidak ada orang yang tidak memiliki hidup (1 Yoh. 5:11-13). Orang-orang kudus menang dengan darah Yesus dan perkataan kesaksian mereka (Wah. 12:11), yaitu mereka yang mengenakan pakaian putih yang merupakan hadiah dari Allah (Wah. 7:9). Alkitab memberitahu kita untuk mengenakan Tuhan Yesus Kristus (Rm. 13:14), tidak ada saksi yang tidak akan mengenakan jubah, sehingga mereka yang ikut ambil bagian dalam kebangkitan pertama adalah mereka yang kepalanya dipenggal karena kesaksian mereka akan Yesus (Wah. 20:4-6).

Orang-orang percaya sekarang ini menganggap bahwa khotbah merupakan kewajiban pendeta, mereka hanya dibebani untuk mendengarkannya, mereka juga berpikir bahwa mereka pasti akan mengambil bagian dalam kebangkitan pertama untuk mendapatkan mahkota. Alkitab mengatakan, sampai kedatangan Tuhan yang kedua kali, orang Israel yang dimeteraikan hanya berjumlah 144.000 orang. Mereka adalah orang-orang yang menaklukkan dunia, mereka yang menang itu mengacu pada mereka yang bersaksi, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk bersaksi.

Pada tahun 60-an, gereja-gereja di Korea banyak bersaksi, tetapi sekarang orang sakit yang menjadi sembuh tidak bersaksi, mereka takut untuk merusak reputasi mereka. Keadaan ini sendiri telah menipunya. Tuhan Yesus mengatakan, "Barangsiapa yang malu akan Aku, Aku pun akan malu terhadap orang itu." Orang-orang bersandar pada keyakinan mereka dan berpikir bahwa mereka sudah pasti masuk ke Kerajaan itu, yang tidak ada jaminan apa pun, maka setelah mereka masuk ke Kerajaan itu, mereka hanya dapat menangis. Siapakah Roh Kudus? yaitu Parakletos, Roh yang bersaksi. Kita yang menerima kasih karunia, kita harus bersaksi juga. Saksi Yesus adalah yang mengenakan Yesus Kristus. Apabila menerima kasih karunia tetapi tidak bersaksi, apakah ada nilainya? Alasan sulitnya keadaan Kekristenan sekarang ialah karena tidak bersaksi.

Kita yang masuk ke gereja sering sekali mendengar kata “Kudus.” “Kudus” dalam Alkitab itu artinya “dipisahkan.” Allah adalah kudus. Di dunia ada banyak ilah-ilah, tetapi tidak ada ilah seperti Allah. Bahkan terhadap Allah, Alkitab jarang menggambarkan-Nya sebagai kudus, sebab Allah itu unik, Allah itu Esa. Semua allah yang berada di dunia adalah ciptaan, tetapi Allah adalah Satu-satunya yang tidak diciptakan, oleh karena itu Allah dibedakan dari para allah-allah yang lain.

Meskipun Yesus adalah manusia, tetapi Ia dibedakan dari semua umat manusia. Karena kita adalah keturunan dan silsilah Adam, tetapi Yesus adalah keturunan perempuan, yang tidak ada hubungannya dengan hawa nafsu manusia yaitu lahir dari perempuan. Ia adalah yang dipisahkan dari segenap keberadaan umat manusia yang berada di dunia. Meskipun mustahil untuk membedakannya dari penampilan, akan tetapi Allah mampu membedakannya.

Allah telah memberikan kita Roh Kudus. Apa perbedaan Roh Kudus dan roh najis? Roh najis itu membawa kutuk terhadap orang yang dia rasuki, sementara Roh Kudus, apabila Ia datang di dalam manusia, orang itu akan menjadi kudus. Roh Kudus adalah Allah yang Kudus, berbeda dengan ilah-ilah dunia ini. Sehingga Allah mengatakan kepada kita: “Karena Aku kudus, kuduslah kamu
” (1 Pet. 1:15-16).

Allah memanggil Musa, agar menjadikan dia untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Pada waktu itu raja dan orang-orang dari dunia ada banyak, tetapi Allah sendiri membawa keluar Israel dari Mesir dan menyebut umat Israel “ini adalah umat-Ku.” Bagi orang-orang yang lain, Allah tidak mempedulikan mereka yang menyembah berhala, tetapi bagi mereka yang disebut Allah “umat-Ku”, Allah memerintahkan mereka untuk terpisah dari bangsa-bangsa lain. Jadi, supaya memberi tahu bangsa Israel “Janganlah seperti mereka, harus seperti ini” dan memberikan mereka hukum Taurat.

Apa itu hukum Taurat? Kuasa hukum Taurat itu dosa. Di bawah hukum Taurat orang hanya dapat menjadi orang berdosa, karena di bawah hukum Taurat manusia adalah orang berdosa. Tetapi itu adalah kekudusan. Orang kudus, itu tidak berarti mereka tidak berdosa, tetapi orang yang dipisahkan. Jadi janganlah salah paham bahwa Israel adalah kudus, sehingga mereka adalah yang tidak ada dosa. Jika mereka tidak berdosa, maka Yesus tidak perlu datang. Namun Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita bahwa tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Kudus itu artinya dipisahkan.

Allah memberikan hukum Taurat untuk memisahkan orang-orang. Di bawah hukum Taurat manusia adalah orang berdosa. Yohanes Pembaptis memanggil orang-orang untuk bertobat dengan baptisan, dan ia mengatakan bahwa pertobatan ini artinya bahwa jangan salah paham akan hukum Taurat. Allah memberikan hukum Taurat agar mengendalikan mereka di bawah hukum Taurat dengan pengakuan bahwa ia adalah orang berdosa, dan bukannya dibenarkan di dalam hukum Taurat. Allah ingin mereka yang berada di bawah hukum Taurat menyadari bahwa mereka adalah orang berdosa, dan kemudian menunggu yang menebus dosa mereka. Tetapi orang-orang percaya bahwa dengan berada di bawah hukum Taurat mereka dapat menjadi kudus, maka Yohanes Pembaptis berseru “Kamu harus memperbaiki kesalahpahaman kamu akan hukum Taurat!” “Umat Allah” tidak berarti bahwa mereka bukanlah orang yang tidak berdosa, tetapi agar mengakui “Akulah orang berdosa”, mereka yang menunggu penebusan dosa.

Allah memberikan orang-orang agar termasuk kepada Anak Allah. Yesus berdoa kepada Bapa dan mengatakan: “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka” (Yoh. 17:5-10). Yesus juga mengatakan: “Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman” (Yoh. 6:39). Dari firman di atas kita dapat mengetahui, bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan orang-orang yang telah diberikan oleh Bapa kepada-Nya. Yesus mengatakan “Bapa telah memberikan mereka kepada-Ku” yang mengacu kepada orang-orang berdosa.

Beberapa orang menyatakan mereka percaya kepada Yesus, akan tetapi mereka mengabaikan Allah Bapa. Orang-orang seperti itu tidak dapat diselamatkan. Karena hanya Bapa yang dapat memberikan orang-orang itu kepada Yesus. Dengan melampaui Bapa dan langsung datang kepada Yesus, Yesus tidak melakukan atau memberikan apa-apa kepadanya. Allah berfirman “Mereka adalah umat-Ku” orang-orang berdosa di bawah hukum Taurat, Yesus datang untuk mengadakan penebusan dosa bagi mereka. Sehingga orang yang datang kepada Yesus pertama-tama harus datang kepada Bapa.

Kita harus bertobat dengan pengakuan “Akulah orang berdosa”, kata-kata ini berarti “Aku adalah orang berdosa di hadapan Allah.” Mazmur 51:4 mengatakan: “Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat.” Kita hanya berdosa di hadapan Allah. Yesus mengatakan bahwa Ia diberikan orang-orang itu untuk memuliakan Bapa, dan membawa mereka kembali. Kristus mati disalib untuk menebus orang-orang berdosa. Sehingga umat Allah mengerti bahwa kematian Yesus Kristus adalah kasih karunia yang sangat besar, dan dijauhkan dari dosa. Jadi hanya orang yang datang kepada Yesus saja dibenarkan, dan satu-satunya cara agar orang dapat memanggil Allah sebagai Bapa.

Allah tidak pernah melahirkan orang-orang berdosa. Orang-orang tidak berdosa di dalam Kristus, tetapi menjadi orang benar, sehingga dapat memanggil Allah sebagai Bapa. Kita semua mengenal bagaimana menjadi anak-anak Allah. Sebelum adanya pengampunan dosa oleh pertobatan itu berkaitan dengan Bapa. Jadi umat yang dipanggil, menjadi orang yang dipisahkan, orang berdosa, mereka menunggu Kristus。Orang-orang yang bersandar pada bakti Kristus dibenarkan, dapat memanggil Allah sebagai Bapa.

Singkatnya, kata kudus ini memiliki arti 'dipisahkan', sehingga 2 Korintus 6:17-18 mengatakan: “Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.” Karena kita telah menjadi umat Allah, sehingga Allah memberikan kita kepada Anak-Nya, dan Anak-Nya menggantikan dosa kita sehingga kita dibenarkan dan menjadi anak-anak Allah. Dengan kata lain, mereka yang dipisahkan dari umat di seluruh dunia untuk menjadi umat Allah,mengakui “Akulah orang berdosa”; Allah memberikan bagi umat-Nya Yesus, sehingga dosa-dosa mereka diampuni dan menjadi anak-anak Allah.

Jadi anak-anak Allah pertama-tama berada pada Bapa dan kemudian mereka berada pada Anak. Siapa pun, apabila tidak bertobat tidak bisa menjadi anak-anak Allah, tidak dapat lahir baru. Hanya dengan menyadari diri sebagai orang berdosa, bersatu melalui Kristus melalui baptisan, dibenarkan sehingga menjadi anak-anak Allah.

Kita sebagai anak-anak Allah adalah yang dipisahkan sebagai orang kudus. Banyak orang datang ke gereja tetapi tidak mengetahui identitas mereka di mata Allah. Iman kita mengakui identitas kita. Pada masa di bawah hukum Taurat mengakui diri sebagai orang berdosa, di dalam Kristus mengakui diri sebagai anak-anak Allah. Jadi Allah tidak mengatakan bahwa mereka yang datang kepada-Nya sebagai anak-anak Allah, tetapi melalui Yesus Kristus Allah menyebut mereka sebagai anak-anak-Nya. Kepada mereka yang termasuk kepada Yesus Kristus, Bapa Yesus Kristus adalah Bapa mereka. Yesus mempersiapkan tempat tinggal bagi orang yang seperti itu. Singkatnya, orang yang mengenal identitas dirinya adalah orang yang dipisahkan, orang yang kudus.

Kekudusan menyatakan kebenaran Allah. Sama seperti dengan terang semua warna akan terlihat, di hadapan Yesus Kristus orang benar dan tidak benar akan dibedakan. Kita harus benar-benar mengenal bahwa kita memiliki identitas yang dipisahkan. Perempuan yang menikah harus mengenal bahwa dirinya telah menjadi keluarga suami, orang yang masuk ke militer harus mengenal bahwa dirinya mulai saat ini telah menjadi seorang tentara, demikian juga umat Allah mengenal diri adalah orang berdosa, Yesus Kristus datang dan mengenal diri sebagai anak-anak Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar