"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

KEPRIBADIAN KRISTEN 1



48. KEPRIBADIAN 1


“Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?
Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu;
ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."  Kejadian 4:7

Allah menjadikan kita sebagai kepribadian.
Kepribadian itu bukanlah sifat, melainkan cara keberadaan manusia.
Maka manusia harus hidup sebagai pribadi yang layak sebagai kepribadian.
Terdiri dari apakah unsur-unsur kepribadian manusia itu?, dan macam kehidupan yang bagaimanakah kehidupan sebagai kepribadian itu?



Kepribadian Manusia


Manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Bila ketiganya itu menjadi satu disebut  kepribadian. Malaikat terdiri dari roh dan jiwa tanpa tubuh yang dijadikan dengan debu tanah. Sedangkan binatang terdiri dari jiwa dan tubuh tanpa roh. Oleh karena itu,  manusia yang mengabaikan dirinya sebagai keberadaan roh, berarti ia mengakui dirinya sendiri sebagai binatang.


Tubuh adalah bejana yang memuat rohjiwa,  dan merupakan alat yang bekerja dengan perintah dari rohjiwa diri kita. Tubuh dijadikan dari debu tanah, tetapi memuat rohjiwa sehingga bisa beraktivitas. Oleh sebab itu, ketika rohjiwa meninggalkan tubuh, tubuh  kembali menjadi debu tanah (kematian).


Jiwa terdiri dari intelektual, perasaan dan keinginan sehingga menyatakan karakter masing-masing orang, dan dapat mengontrol kehidupan sehari-hari. Ada yang mengatakan bahwa jiwa itu saja adalah kepribadian manusia, tetapi itu tidaklah tepat, karena tanpa tubuh dan roh, hanya jiwa itu saja tidak mungkin dapat berfungsi sebagai manusia. Jiwa manusia berbeda dengan jelas daripada jiwa binatang yang terasa karena dikuasai oleh roh.


Roh memiliki sifat  kekal. Pada awalnya Allah menciptakan manusia dengan jiwa dan tubuh saja (Nephilim, Kejadian 1:27). Manusia tersebut bisa hidup secara jasmani tanpa perbedaan apapun  dari kita. Waktu manusia yang tidak memiliki roh bertambah banyak dan memenuhi bumi, Allah memilih satu orang dari mereka lalu menghembuskan roh di dalamnya sehingga menjadi keberadaan roh yakni Adam (Kejadian 2:7). Sejak saat itu manusia menjadi keberadaan roh yang bisa berkomunikasi bersama dengan Allah. Dan sesudah rohnya meninggalkan tubuh  (kematian) pun jiwanya tidak lenyap, tetapi berada selamanya yang  ditunggu dengan dunia yang akan datang.
                                          

 


Bagaimana Roh jiwa dan Tubuh Saling Menolong?



Memang bisa menjelaskan ciri khas masing-masing tentang rohjiwa dan tubuh, akan tetapi secara fungsi ketiganya tidak mungkin dipisahkan.


Kegiatan kepribadian akan menyatakan dampaknya dalam hal yang saling berlawanan yaitu berkat atau kutuk. Karena kepribadian itu sangat tergantung kepada kecenderungan jiwa yang berfungsi sebagai daya intelektual, perasaan, keinginan itu apakah jiwanya  lebih taat kepada roh atau tubuh.  Apabila daya intelektual, perasaan, keinginan itu mengikuti sifat tubuh seperti benci, iri hati, malas, percabulan dll, akan menghasilkan buah maut dan kutuk,  rohnya didatangi kerugian. Namun, apabila jiwanya mengikuti harapan roh seperti kasih, murah hati, kudus, ilahi, tubuhpun berlaku demikian lalu membawa keuntungan yang kekal kepada rohjiwanya (Roma 7:24-25).


Karena firman Allah adalah roh (Yohanes 6:63), firman itu masuk di dalam roh kita. Pada saat itu kita menyadari firman itu (pengetahuan) dan paham (perasaan) lalu ingin mentaati firman (keinginan). Roh Kudus yang berdiam di dalam kita juga mendorong kita agar kita paham menurut firman itu. Demikian rohjiwa kita bekerja bersama-sama, lalu menguasai tubuh kita dengan sempurna sehingga kita dipakai menurut kehendak Allah sebagai alat Roh Kudus.


Berkat dan jawaban doa dari Allah itu juga datang kepada kita dengan proses yang sama. Kesembuhan terjadi dengan cara bahwa hidup di dalam rohjiwa dipenuhi oleh firman dan Roh Kudus, lalu  rohjiwanya menguasai tubuh. Hal memperoleh materi yang kita butuhkan juga kekayaan dan hak milik rohani datang di dalam rohjiwa kita dulu, lalu kita melakukan secara konkrit untuk mendapatkan materi itu,  serta lingkungan kita akan berubah menjadi menolong kita. Demikianlah  kita mungkin mendapatkannya.


Kegiatan kepribadian itu akan menyatakan sebagai dampak yang berlawanan menurut kecenderungan jiwa yang berfungsi dengan daya intelektual, perasaan dan keinginan itu, apakah lebih dekat dan taat kepada roh atau tubuh. Apabila daya intelektual, perasaan dan keinginan menuruti sifat tubuh akan mengundang keinginan kepada roh sebab akibatnya adalah maut dan kutuk.

           

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar