"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

MATERI 4



47. MATERI 4


“Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”  Matius 6:21

Iman kita seharusnya tetap tidak terpengaruh oleh banyak atau sedikitnya materi.
Tetapi kita yang hidup di dalam sistem sosial kapitalisme, beban kehidupan ekonomi sangat besar, mempengaruhi dan menentukan seluruh kehidupan kita secara mendasar. Oleh sebab itu, cara pikir kita menjadi sangat terpaku dengan pikiran yang mengutamakan materi.
Bagaimana kita mengendalikan materi dan bagaimana kita hidup di dunia untuk kehidupan iman? Bagaimana kita memperoleh uang dan memakainya?
                                          

Bagaimana Mendapatkan Uang?


Materi ialah alat untuk memberitakan Injil. Maka uang seharusnya menjadi alat bantu  dalam penginjilan tetapi tidak boleh menjadi batu sandungan.

Motivasi mendapatkan uang dan prosesnya harus dari iman. Apabila seseorang mendapatkan uang dengan cara yang tidak benar dan curang, namun menafsirkan yang dibuat-buat sebagai berkat, itu tidak pantas. Kita tidak boleh mendapatkan uang dengan cara yang tidak benar. “Janganlah kaubawa upah sundal atau uang semburit ke dalam rumah TUHAN, Allahmu, untuk menepati salah satu nazar, sebab keduanya itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu."  (Ulangan 23:18)

Ada urutan prioritas yang tak berubah antara iman dan materi yakni mendahulukan pekerjaan Allah dulu baru kemudian mengerjakan pekerjaan dunia. Jika demikian, pekerjaan dunia maupun materi menjadi bertambah dan dijamin oleh Allah (Matius 6:33).

Allah menjawab bila kita meminta makanan yang secukupnya dan memohon materi untuk pekerjaan Allah. “Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yakobus 4:2-3)

Hak milik rohani harus datang terlebih dahulu, baru kemudian jawaban dari doa yang meminta materi itu datang. Lalu orang-orang yang memiliki materi terdorong, dimana mereka akhirnya menemui lingkungan yang bisa menggunakan materi yang diperlukan itu.

Orang yang mengharapkan keuntungan materi dalam pekerjaan Allah, semestinya mendatangkan kerugian fatal bagi roh jiwa diri sendiri (2 Raja-Raja 5:20-27; Bilangan 21:23). “Percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.”  (1 Timotius 6:5)



"Sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: …..sekalipun disertai berbagai penganiayaan,….” (Markus 10:29-30). 


Bagaimana Memakai Materi itu?


Memakai uang untuk pekerjaan Allah dulu (persembahan, misi, sedekah), baru kemudian  memakai uang untuk urusan pribadi (Matius 6:33). Meskipun kita memiliki materi yang sangat kecil, apabila kita menaruhnya di dalam tangan TUHAN, Ia juga turut bekerja sehingga menyatakan tanda-tanda 5 roti dan 2 ikan (Matius 14:15-21).
“Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” (Amsal 19:17)

Bila kita menyerahkan materi milik kita untuk pekerjaan Allah, kita akan dibalas dengan upah kekal di Kerajaan Sorga (Matius 6:19-21). Alkitab mengatakan tentang hal itu dalam 1 Korintus 15:42 yaitu: “Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.”

Juga kita jangan pelit kepada Allah (2 Korintus 9:6-7). Mereka yang mengira bahwa persembahan itu dipakai untuk  oraganisasi gereja atau pendeta secara pribadi, tentulah tidak pantas. Sebab iman yang dikehendaki Allah ialah persembahan yang kita berikan itu kepada Allah yang hidup dan Allah menerimannya pada saat kita memberi-Nya.
Tetapi penghematan dalam kehidupan pribadi sehari-hari merupakan kebajikan bagi manusia.

Sementara itu kita harus jelas dalam hal meminjam dan mengembalikan uang,  agar hal itu jangan menjadi batu sandungan bagi kehidupan iman kita. Apakah memberikan atau meminjam uang atau meminjamkan uang tanpa bunga menurut firman dari Alkitab, ataukah meminjam uang dengan bunga menurut peraturan dunia? Agar jangan timbul salah paham, jangan-jangan kita salah menggunakan kebaikan dari jemaat tetapi karenanya kita harus menjaga kredibilitas.

Yang pantas ialah kita menyerahkan materi untuk menyelamatkan rohjiwa dalam hal menggantung hidup, maut dan kutuk, berkat.

Bagaimana kita mendapatkan uang? Materi ialah alat dan cara untuk memberitakan Injil, karenanya motivasi, proses dan akibat mendapatkan uang itu harus menurut firman. Tidak pantas bila seseorang menafsirkan yang dibuat-buat sebagai berkat tetapi ia mendapatkan uang dengan cara yang tidak benar dan curang.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar