34. PENGHARAPAN
“Oleh karena pengharapan, yang
disediakan bagi kamu di sorga…” Kolose 1:5
Orang percaya
kepada Yesus adalah seperti seorang tubuhnya berada di bumi tetapi hatinya
berada di sorga. Dialah warga negara sorga juga seperti seorang duta yang
diutus Allah ke bumi, oleh karenanya dia memiliki negara asli.
Di bumi dia hidup
untuk negara asli sambil mempersiapkan untuk kembali ke negara asli.
Penghakiman
bukanlah suatu kerinduan dengan kabur atau samar-samar atau suatu pelarian,
tetapi tujuan yang nyata. Barometer iman ialah apakah orang memiliki
pengharapan akan sorga yang nyata dan konkrit, dan apakah dia mempersiapkan
untuk ke sorga oleh karena pengharapan itu.
Tentang pengharapan
“…..dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi
pertanggungjawaban kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawaban dari
kamu tetang pengharapan yang ada padamu ..” (I Petrus
3:15)
Pengharapan bagi
orang kristen adalah kebangkitan dan hidup kekal
(Kisah 23:6, Titus
1:2).
Ketika Tuhan Yesus
datang kembali, orang mati maupun hidup akan bangkit dengan tubuh ilahi lalu
menyambut Tuhan dan kita akan hidup bersama dengan Tuhan di rumah Bapa tempat
dimana yang disediakan oleh Tuhan bagi kita.
Itulah pengharapan
kita.
Bagaimana kita
mengetahui tentang sorga, bagaimana kita berani menaruh harapan demikian? Hanya
dengan darah Yesus yang menyelamatkan kita dari dosa. Kita memiliki pengharapan
dengan berani (Ibrani 10:19). Kita harus siap jawaban tentang pengharapan yakni
oleh karena kuasa darah Yesus, harap ke tempat dimana Yesus berada.
Orang yang mengecap apa yang dari sorga harus dari bumi.
Apa yang kita alami
di sorga nanti adalah kenyataan, penyempurnaan, puncaknya dari apa yang ada di
bumi (Ibrani 11:1) maka kehidupan orang percaya di bumi adalah persiapan untuk
masuk kenyataan. Penyempurnaan dan puncaknya di sorga nanti.
I Yohanes 3:2-3
yaitu, kita mengecap dulu rasa sesuatu yang benar dan sejati di sorga,
miniatur, bagian, proses dan hal-hal sorga. oleh sebab itu seorang makin banyak
mengalami hal-hal sorga meskipun sesuatu hal yang demikian hanya sebagian dari
sorga, tetapi makin jelas dan memiliki pengharapan tentang sorga yang
membolehkan kita mengalami apapun dengan sempurna dan utuh. Orang yang
mengalami bahwa tiada penghiburan sama sekali di bumi sehingga berdukacita,
orang demikianlah orang yang miskin dihadapan Allah (Matius 5:3-4).
Kepadanyalah Allah akan menyatakan saksi-saksi dari sorga. Melalui pengalaman
demikian manusia akan menaruh harapan pada sesuatu hal-hal yang terjadi dan
kekal dari sorga.
Orang yang bekerja urusan sorga di bumi
Jika orang sekali
mengalami suatu hal-hal dari sorga, lebih merindukan dan mengharap akan
sukacita ilahi untuk menikmati benar-benar (Roma 15:13) malahan, ada janji
tentang upah dan mahkota di sorga kepada orang yang bekerja untuk sorga di bumi
(I Korintus
15:42-44).
Kepada orang yang
bekerja pekerjaan Tuhan di bumi, bukan hanya menyukseskan kehidupan dirinya
sendiri, tetapi dijamin balasan upah di sorga.
Orang yang mengenal
rahasia ini pasti hidup untuk tujuan itu. Orang demikian tidak peduli sukses
atau tidaknya kehidupan dunia ini (I Timotius 6:17). Sebab hal-hal dari dunia
tidak ada hubungan lagi bilamana kita terlepas dari bumi, sebab hal-hal yang
akan lenyap, akan usang. Orang kaya maupun orang miskin kita menabung uang di
sorga dengan cara kita mempersembahkan persembahan dengan segenap kekuatan
kita. Kebanyakan waktu kita di tanam sebagai modal untuk mendapat upah di
sorga. Juga dalam hal proses kita bekerja untuk sorga, kita menyukseskan hanya
dengan iman saja.
Semakin banyak kita
memindahkan milik kita di sorga semakin kita mendapat banyak disana. Orang
demikian memiliki pengharapan yang besar dan nyata maka menjalankan pekerjaan
sorga hanya dengan iman saja supaya jangan sedikitpun rugi.
Kehidupan demikian
mungkin juga menjadi penderitaan di bumi. Akan tetapi pengharapan yang nyata
dan konkrit itu menjadi kuasa yang mutlak sehingga kita berani memilih
penderitaan lalu menahan diri akhirnya menang (Roma 8:18-25, I Tesalonika 1;3,
Ibrani 3:6)
Core
Apabila kita
ditanya tentang pengharapan jawaban kita selalu ialah kuat darah Yesus, dan
untuk pergi ke tempat dimana Tuhan kita berada. Apa yang kita alami di sorga
nanti hari adalah kenyataan penyempurnaan dan puncaknya dari hal-hal yang ada
di bumi.
Oleh sebab itu
kehidupan kita di bumi adalah persiapan untuk kita masuk ke kenyataan.
Penyempurnaan dan puncaknya dari sorga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar