24. PERTOBATAN
“Jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak kau pandang hina ya
Allah”.
(Mazmur 51:19)
Di Perjanjian Lama
pertobatan itu adalah “menyesali” “memilukan”
“kembali dari” “meninggalkan” yakni ada arti perubahan dari sesuatu. Sedangkan
di Perjanjian Baru, pertobatan itu adalah “perubahan hati” setelah seseorang
menyesal terhadap sesuatu hal. Yaitu perubahan hati, pikiran dan cara-cara
kehidupan secara total.
Mengapa perlu kita bertobat?
1.
Sebab semua manusia adalah orang berdosa “Karena semua orang telah berbuat dosa dan
telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23)
2.
Sebab tiada penghapusan dosa apabila tidak bertobat “karena itu sadarlah dan bertobatlah supaya
dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan dan mengutus Yesus
yang dari semula diuntukkan bagimu seabagai Kristus” (Kisah 3:19-20)
3.
Sebab kita akan binasa selamanya apabila tidak bertobat “tidak, Kata-Ku kepadamu, tetapi jikalau kamu
tidak bertobat, kamu semua binasa atas cara demikian” (Lukas 13:3) “Apabila keinginan itu telah dibuahi ia
melahirkan dosa, ia melahirkan maut” (Yakobus 1:15)
Demikian pertobatan
diperlukan dengan mutlak agar kita memperoleh hidup kekal dan keselamatan. Juga
pertobatan diperlukan kepada siapa saja tanpa perbedaan posisi sosial, kekayaan,
usia.
Unsur-unsur yang
menghasilkan pertobatan
1. Kesadaran
dosa (unsur intelektual).
Kita
tidak mungkin bertobat jikalau tidak menyesal atas kesalahannya dengan
sungguh-sungguh. Kita menyadari diri sebagai orang berdosa dihadapan Allah
degan cara mencerminkan diri dengan hukum taurat, karenanya Allah memberikan
hukum taurat .
2. Penyesalan
terhadap dosa (unsur perasaan)
Kita
harus menyesal dan memilukan dosa sebab dukacita menurut kehendak Allah
menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan
tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (II Kor 7:10)
3. Beralih
dari dosa (unsur keinginan)
Kita
harus mengambil keputusan untuk meninggalkan dosa lalu untuk mendapat
penghapusan dosa, pertobatan sesungguhnya menghasilkan penyesalan atas dosa,
meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah secara total lalu bersyukur.
Apa itu akibat dari dosa?
Jika kita mengaku dosa kita,
maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyerahkan kita dari segala kejahatan (1 Yohanes 1:9)
Sebab Aku akan menaruh belas
kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka
(Ibrani 8:12)
Aku telah menghapus segala
dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti
awan yang tertiup (Yesaya 44:22)
Engkau telah melemparkan
segala dosaku jauh dari hadapan-mu (Yesaya 38:17)
Sekalipun dosamu merah
seperti kirmizi akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah
seperti kain kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba (Yesaya 1:18)
Demikian ada dua tingkat
untuk kita untuk berubah yakni pertobatan yang kita berbalik dari dosa lalu
iman yang menyerah kepada Yesus. Kita pasti binasa jikalau tidak berbalik
kepada Allah dan bertobat, tetapi kita disucikan bila kita bertobat sebab Allah
kita adil.
Kematian Yesus adalah bukti
dari belas kasihan Allah atas kita, sebab amarah Allah terhadap dosa diganti
dengan Anak-nya sendiri
Demikia siapapun orang yang
mengganti dosanya dan kesalahannya dengan pertobatan didalam belas kasihan
Allah, akan hidup dengan janji dari Allah. Yang menunggu pertobatan dari kita
untuk menghapus dosa itu adalah janji bagi kita. Allah mencari jiwa yang
hancur, hati yang patah dan remuk.
Core,
Pertobatan
itu adalah kita beralih, berbalik dari dosa. yakni kita menyadari kita sebagai
orang berdosa, menyesal lalu berubah total dalam perihal; hati, pikiran dan
cara kehidupan bukan penyesalan sementara saja tetapi berbalik dari kehidupan
yang tidak mengenal dan mengabaikan Allah dari semua keangkuhan manusia. “Kami
mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh
keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah kami menawan segala
pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (II Korintus 10:5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar