"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-2

Tabut Kesaksian dan Kebenaran (R)
Keluaran 25:10-22


Firman Allah yang tidak berubah

Iman kita harus mutlak. Allah yang kita sembah tidak berubah selamanya, Dia berada dengan sendiri-Nya, maka Dia tidak perlu bergantung pada siapa pun. Dia adalah yang tidak berubah, tidak seperti manusia, maka kita bisa bergantung pada janji Allah yang pasti ditepati dan tak akan berubah. Kita adalah orang yang percaya Firman Allah sebagai Kebenaran. Allah menetapkan Firman-Nya kepada yang mendengarkan Firman-Nya dan membuktikannya. Firman itu tidak berubah meski langit dan bumi berubah. Itulah alasan mengapa kita percaya Allah, karena Firman-Nya tidak berubah. Firman Allah adalah Firman perjanjian, hukum, dan kesaksian/bukti kekal, maka kita bersandar pada Firman Allah. Firman Allah itu pasti digenapi dan tidak berubah, maka kita dapat percaya kepada Allah, walau tidak pernah melihat Allah yang tidak kelihatan, karena Firman Allah nyata dan terbukti.

Sifat agama adalah yang ingin bertemu dengan Allah dengan sukarela dan keinginan diri. Banyak manusia berusaha menemukan Allah dengan cara masing-masing tetapi tidak dapat bertemu Allah, itulah agama. Dengan sifat agama tidak membuat kita menemukan Allah. Melalui agama manusia mencoba membuat allahnya sendiri. Seperti bangsa Israel membuat lembu emas, merupakan usaha manusia menggambarkan kemuliaan Allah. Kepada manusia Allah tidak memberi agama untuk ditaati tetapi Allah memberi Firman-Nya.
Kita tidak bisa datang kepada Allah dengan agama tetapi harus ada wahyu Allah, yaitu Firman. Sifat agama itu harus disalibkan dan dikubur bersama Kristus.

Loh Batu yang diberi Allah

Pada saat Musa berada di gunung Sinai, dia menerima 2 loh batu dari Allah. Yang pertama dipecahkannya karena melihat bangsa Israel dengan sifat agamanya membuat lembu emas dan berdosa dengan menyembahnya. Lalu Allah memberi loh batu yang kedua untuk menggantikan loh batu yang pertama.

Di Taman Eden, Adam menerima Firman di taman Eden yang menjadi janji baginya dan hidup kekal, tetapi dia melanggar Firman dan jatuh dalam dosa, rohnya mati, sehingga tidak bisa melihat Allah lagi. Ini sama seperti loh batu pertama yang pecah, yaitu roh Adam (manusia kita) mati/pecah. Adam pertama itu loh batu pertama. Adam yaitu loh batu yang pertama sudah pecah maka digantikan dengan loh batu yang kedua, yaitu Yesus Kristus. Yesus Kristus mati di salib menggantikan roh Adam (kita yang dahulu). Lalu kita menjadi satu dengan Kristus, percaya kepada-Nya, lalu dibaptis dan menerima Roh Kudus. Maka hati kita seperti loh batu yang kedua, yang menjadi suratan Kristus. Oleh karena itu sifat agama sudah dikubur dan dipecahkan. Dengan dibaptis kita mengubur manusia lama kita dan wahyu Allah diukirkan pada loh batu hati kita. Di dalam kita ada firman, ada iman. Iman Gereja Kristus itu iman pewahyuan Allah yang diukir pada roh jiwa kita.

Maka pertanyaannya, apakah kita sudah menerima iman, yaitu wahyu Allah? Kita harus bisa menjawab "ya!" Firman itu Allah sendiri, iman itu wahyu Allah yakni Allah sendiri. Maka ketika Firman masuk, iman, yakni wahyu Allah juga masuk ke dalam roh jiwa kita.

Kita tidak dapat menolak iman, itu sungguh membahayakan. Itu artinya sama dengan kita menolak Firman, menolak Allah sendiri. Orang yang tidak takut akan wibawa Allah adalah orang yang berdosa. Bagi orang yang memiliki iman tidak bisa menolak firman Allah, kita tidak dapat menolaknya. Iman yang kita miliki dihadapan Allah, apakah kita mentaati wahyu Allah? Wahyu Allah datang kepada kita berupa Firman. Wibawa Firman persis sama dengan wibawa Allah.

Di dalam tabut Allah, terdapat loh batu yang berisi 10 perintah Allah, yang adalah Firman dan wibawa Allah. Adam itu gambaran Hukum Taurat yang adalah loh batu 1, sedangkan Yesus Kristus itu loh batu yang kedua yang menggantikan loh batu yang pertama. Hati kita itulah seperti loh batu 2.

Tabut Perjanjian, Hukum, dan Kesaksian

Tabut yang diperintahkan Allah dibuat dari emas, di dalamnya terdapat perjanjian Allah. Alkitab memuat perjanjian. Kepada mereka yang memiliki perintah dan hukum Allah dan mentaatinya telah didirikan tabut perjanjian. Firman Allah itu janji Allah yang adalah harga diri Allah. Kita harus mengakui wibawa Allah. Firman itu dijanjikan Allah demi diri-Nya sendiri. Yohanes 1:1 menyatakan wibawa Firman itu sama dengan wibawa Allah. Firman itu berada dalam tabut perjanjian, itulah yang menebus dosa kita dan memberikan kasih anugerah kepada kita. Itulah janji Allah. Janji Allah pasti tergenapi karena itu adalah harga diri Allah. Firman Allah itu perjanjian kekal.

Tabut itu juga disebut tabut hukum, karena perintah Allah adalah hukum. Kita harus menerima Firman Allah sebagai hukum. Yohanes 12:49-50 mengatakan "Sebab Aku berakata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku." Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu hukum. Perjanjian Baru adalah kebenaran, kebenaran itu hukum. Kita harus sungguh-sungguh hidup dengan gentar di dalam Firman Allah dan kebenaran Allah.

Firman itu juga tabut kesaksian. Karena semua Firman Allah pasti tergenapi sesuai yang dijanjikan maka menghasilkan kesaksian. Seperti Kejadian 1 "Jadilah terang!" maka terang itu jadi dan kita bisa melihatnya sampai sekarang. Dan seperti orang yang sakit, lalu disembuhkan juga, itu semuanya kesaksian. Dengan firman Allah itu tidak ada yang mustahil. Apabila memiliki Firman Allah, memiliki kesaksian. Sebab semua firman memiliki kesaksian dan tidak ada yang tidak memiliki kesaksian. Iman orang Berea, gerakan Berea, adalah Firman perjanjian, hukum, dan kesaksian.

Tabut Allah, dibuat oleh emas yang adalah tempat penghapusan dosa. Firman Allah yang diukir pada loh batu di dalam tabut, adalah yang diukir di dalam roh jiwa kita. Firman Allah adalah perintah, Firman Allah adalah hukum, perjanjian dan kesaksian. Kita diberikan hukum yang baru, yaitu hukum Roh Kudus. Yang diukir pada loh batu roh jiwa kita, sehingga kita punya janji, kebenaran Allah. Tabut adalah tempat dimana ada penghapusan dosa, sehingga kita bisa menjadi orang kudus. Iman kita adalah tabut perjanjian, tabut hukum dan tabut kesaksian.Menerima Firman, artinya menerima Allah, artinya menerima iman. Menolak Firman itu sama dengan menolak Allah. Firman ada wibawa dan janji yang pasti tergenapi, maka ada kesaksian. Mari mengenal diri sebagai yang menjaga harga diri Allah. Marilah kita menjadi tabut kesaksian-Nya yang menyaksikan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar