"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-3

Kebangkitan Yesus dan Kebenaran (R)
Kisah Para Rasul 2:22-33


Allah adalah hidup. Mengapa saat Natal kita berbicara tentang kebangkitan? Yesus berbicara menunjuk kebangkitan-Nya (Yoh. 11:25). Manusia adalah roh jiwa yang hidup, yang bersandar pada roh untuk hidup. Anak Tunggal Allah yang keluar dari pangkuan Allah adalah Roh yang menghidupkan, Dia datang untuk menyelamatkan kita. Ia datang ke dunia sama dengan kebangkitan datang ke dunia. Di dunia ini tidak ada kebangkitan, tubuh terbuat dari debu tanah dan dihembuskan nafas hidup menjadi roh yang hidup dan tanpa Roh yang menghidupkan itu tidak bisa hidup. Kebenaran kebangkitan Allah diutus ke dunia yang miskin seperti ini sebagai Roh yang menghidupkan.

Ketika Natal orang-orang memperingati kelahiran Yesus 2000 tahun yang lalu, tetapi Natal itu tidak hanya mengingat apa yang telah terjadi di masa lalu. Di masa lalu (Perjanjian Lama) tidak ada hidup yang kekal bagi manusia, tetapi dengan kepercayaan mengenai yang akan dicapai di masa depan ialah kematian. Ia sekarang datang dan mati, dibangkitkan lalu naik ke Sorga, sehingga sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menghukum, iman mereka dapat menjadi lengkap dan sepenuhnya sempurna. Namun kebangkitan Yesus dari kematian sekarang membuat kita memiliki hidup kekal.

Hal Yesus datang ke dunia bukan untuk menambah satu manusia yang ada di bumi, Ia datang untuk memanggil mereka yang mati di dalam Adam untuk kebangkitan. Meskipun Ia disalibkan di kayu salib, tetapi Allah menyelamatkan-Nya, Ia menjadi buah sulung dari kebangkitan. Kebangkitan-Nya menjadi pengharapan bagi manusia. Kita hanya akan pergi ke neraka oleh karena dosa, tetapi sekarang kita mengenal kebangkitan Kristus, melalui baptisan kita memiliki pengalaman kebangkitan.

Jika tidak ada kebangkitan, segala sesuatu yang kita percayai adalah sia-sia. Kebangkitan buah sulung Kristus dari kedatangan-Nya yang pertama telah dinyatakan kepada kita, oleh karena itu kita dapat mengambil bagian dalam kebangkitan pertama, melalui baptisan kita memiliki tanda bukti ini. Sehingga kita sedang menunggu kedatangan Tuhan yang kedua kali. Tuhan dari Sorga melalui Roh Kudus mengkonfirmasi iman kita, mengakui bahwa kita akan ikut kebangkitan pertama.

Buah sulung kebangkitan Kristus dari kedatangan-Nya yang pertama diperlihatkan kepada dunia, yang mana kita percaya bahwa orang akan dibangkitkan dan menerima buktinya. Di masa lalu, Allah melalui para nabi menubuatkan apa yang akan terjadi di masa depan, dan sekarang setelah kenaikan Yesus, melalui Roh Kudus memberitahukan bahwa kita juga akan melakukan itu. Kita adalah saksi dari kebangkitan Kristus.

Melalui kitab Kisah Para Rasul kita dapat mengenal bahwa tugas para murid adalah menjadi saksi kebangkitan Kristus. Kisah Para Rasul 2:32 mengatakan “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi”, pasal 3:15 mengatakan “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi”, pasal 5:30-32 mengatakan “Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia”, murid-murid dalam kitab Kisah Para Rasul menyebutkan bahwa pelayanan adalah untuk mempersaksikan kebangkitan Yesus.

1 Korintus 15:12-19 mengatakan: “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.”

Apabila tidak ada kebangkitan, apakah gunanya iman dan pengharapan kita, apakah gunanya pemberitaan Injil dan dedikasi kita? 1 Korintus 15:50-58 mengatakan: “Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Iman kita ada di dalam kebangkitan. Sama seperti Yesus yang dibangkitkan menjadi buah sulung kebangkitan, kita juga, ketika Ia datang untuk kedua kalinya, akan dapat mengambil bagian dalam kebangkitan pertama. Sebelum Kristus datang, Allah mengutus para nabi untuk menubuatkan kedatangan Kristus, kemudian Kristus mati, bangkit, dan naik ke Sorga sesuai nubuatan, dan sekarang Allah memberikan kita Roh Kudus sehingga kita dapat dipersiapkan untuk kebangkitan pertama. Jadi kita tidak hanya bersukacita dengan mengingat kedatangan Yesus yang pertama, tetapi juga bergantung pada Roh Kudus untuk mempersiapkan kebangkitan.

Ketika dibangkitkan, masing-masing akan menerima kemuliaan yang berbeda. Apabila orang hanya hidup untuk tubuh mereka sendiri dan Tuhan memberikan kemuliaan yang sama terhadap mereka, maka siapakah yang akan berdedikasi dan berkorban diri? Jika orang yang siang malam bekerja dan bagi orang yang malas Tuhan memberikan kemuliaan yang sama, siapakah yang akan berusaha bekerja? Orang yang kepalanya dipenggal di dunia dan orang yang mati dengan hanya mengisi perut mereka saja diberikan kemuliaan yang sama, siapakah yang akan mencari penderitaan seperti itu? Kita harus mengingat bahwa kebangkitan kemuliaan sedang menunggu kita. Ketika kita penuh dengan pengharapan akan kebangkitan, kita dapat mengatasi ketika di mana saja menghadapi penderitaan apa pun.

1 Korintus 15:35-49 mengatakan: “Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?" Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan. Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi. Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain. Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.”

Pengharapan kita terletak pada kebangkitan. Yesus pertama kali membawa kebangkitan kepada dunia, sehingga Ia mengatakan: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yoh. 11:25-26). Kita telah mengalami kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Sorga, dan sekarang Ia memberikan kita Roh Kudus, membiarkan kita memiliki pengharapan akan kebangkitan. Roh Kudus membangkitkan Yesus dari kematian, yang mana Ia sekarang berada di dalam kita yang berarti bahwa Ia juga akan menyelamatkan kita pada hari itu. Roh Kudus datang diam ke dalam diri kita bukan untuk membuat kita senang, tetapi untuk menyelamatkan kita.

Kita harus mengenal dengan jelas mengenai arti kedatangan Kristus yang kedua kali. Daripada kebangkitan Yesus, gereja Roma Katolik lebih menekankan pada kelahiran Yesus, supaya dengan kelahiran Yesus, Maria ditinggikan. Mereka selalu mengatakan 'Bayi Yesus' yang selalu ada pada pelukan Maria. Kita sedang menunggu kedatangan Yesus. Ada banyak nubuatan Alkitab, begitu banyak sekali nubuatan yang telah digenapi, sekarang hanya tinggal satu yang belum tergenapi, itu adalah nubuatan mengenai kedatangan Yesus yang kedua kali. Selain itu, Alkitab menyebutkan mengenai kedatangan Yesus lebih dari 8 kali.

Yang menjadi Buah Sulung Kebangkitan akan datang lagi untuk yang kedua kalinya pada hari itu, kita akan mengambil bagian dalam kebangkitan pertama. Untuk alasan ini Tuhan memerintahkan kita untuk dibaptis, dan memberikan kita Roh Kudus sehingga kita memiliki bukti kebangkitan. Tuhan, biarlah roh jiwaku pada hari itu dapat mengambil bagian dalam kebangkitan pertama! Biarlah keluargaku dapat mengambil bagian dalam kebangkitan pertama!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar