"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-2

Alkitab dan Kebenaran (R)
Matius 4:1-11


Allah yang kita sembah hidup. Pengharapan kita akan percaya Yesus adalah hidup kekal. Jika tidak ada pengharapan itu, bukankah iman kita sia-sia? Allah mengutus Anak-Nya untuk memberi hidup kekal. Kita membaca Alkitab untuk hidup kekal karena Alkitab mengajarkan bahwa hidup kekal itu mengenal Allah yang satu-satunya dan Yesus Kristus yang diutus. 1 Korintus 15:12 mengatakan "Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." Sebab kalau tidak ada hidup kekal, maka kita adalah yang paling malang.

Alkitab merupakan buku tentang Yesus Kristus, Allah Tritunggal (Bapa, Anak, dan Roh Kudus), tetapi juga buku sejarah bangsa Israel. Memang, jika kita membaca Alkitab tidak dengan inspirasi, kita hanya akan melihat sejarah Israel. Tetapi apabila membaca Alkitab dengan inspirasi, maka kita akan menemukan cerita tentang Allah Bapa, Anak Allah, dan Roh Kudus; Allah Trinitas. Sebab Alkitab memang memuat sejarah Isarel, tetapi kita bisa menemukan cerita Allah Tritunggal di tengah-tenganya jika membaca dengan inspirasi. Intinya Alkitab mengajarkan tentang Allah, Anak Allah, dan Roh Kudus, bukanlah sejarah Israel.

Kita diperintahkan untuk menerima dan memakan Yesus. Kita harus memakan firman, seperti kita harus makan untuk tubuh padahal tubuh bisa saja mati tiba-tiba. Tetapi setelah mati ada penghakiman roh jiwa. Oleh sebab tubuh sementara, kita harus ambil bagian dalam kebangkitan pertama dengan mengenal Allah. Yohanes 3:17-18 berkata "Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah." Oleh karena itu percayalah Alkitab. Orang yang dihakimi tidak bisa ikut kebangkitan pertama. Mereka yang berada di firdaus akan ikut kebangkitan pertama, sedangkan yang dihakimi akan ikut kebangkitan kedua.

Roh jiwa dan iman kita harus serupa dengan Alkitab. Sebab Alkitab yang adalah buku Yesus Kristus memberitahu kita bahwa hidup kekal ialah mengenal Allah yang Esa dan Yesus yang diutus. Iman kita harus mengenal Allah. Hosea 6:3,6 katakan "Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." ... Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." Oleh karena itu semua persembahan, ibadah, dan perbuatan kita harus mengenal Allah. Sebab dosa adalah ketika beribadah tetapi tidak mengenal Allah (Yesaya 1:11-). Allah juga akan berkata "Aku tidak mengenal kamu, hai kamu pembuat kejahatan!" jika kita tidak mengenal Allah.

Alkitab adalah buku yang mengenal Allah Bapa, Anak Allah, dan Roh Kudus. Kita tidak pernah melihat Allah, tetapi Yohanes 6:45-46 menyatakan bahwa Allah menyatakan sifat dan kehendak-Nya melalui Yesus. Kita melihat-Nya dengan Roh Kudus. Oleh sebab itu, mengenal Anak sama dengan mengenal Bapa. Tanpa Yesus Kristus, tak seorangpun dapat mengenal Allah. 

Allah menjadikan segalanya untuk kebenaran. Orang percaya adalah kebenaran (righteousness) Allah, maka yang memiliki kebenaran (R) akan pergi ke sorga. Kalau tidak ada kebenaran akan pergi ke neraka. Maka harus mempersiapkan roh yang akan bangkit.

Yesus berbicara tentang kebenaran (Yohanes 16:10). Hal yang rohaniah tidak ada perasaan. Allah yang mengutus Anak-Nya untuk mati tidak memakai perasaan. Kalau memakai perasaan, tidak mungkin Allah membiarkan Anak-Nya mati. Allah hanya dengan keadilan. Kebenaran itu tidak ada perasaan; perasaan hanya untuk tubuh, hanya dari tubuh. Tidak boleh memiliki perasaan ketika menjalani kehidupan rohani. Allah yang membiarkan Anak-Nya mati tidak dengan perasaan, itulah hal yang rohaniah. Hal yang rohaniah tidak mengenal perasaan. Kebenaran adalah yang melampaui perasaan.

Yesus katakan "Akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;" (Yohanes 16:10). Karena Yesus pergi, kita harus mencari kebenaran saja di Alkitab. Kita tidak dapat melihat Allah tanpa Anak, dan juga tidak bisa melihat Yesus tanpa Alkitab. Kebenaran hanya ada di Alkitab, hanya Alkitab yang memperlihatkan kebenaran Allah secara utuh, maka carilah kebenaran di dalam Alkitab. 

Firman Allah adalah otoritas tertinggi. Iblis memakai cara yang tertinggi bahkan menggunakan Alkitab untuk menjatuhkan Yesus. Yesus, Anak Allah, hanya memakai dan berkata "Ada tertulis", hanya mengutip Alkitab saja dan menjawab seluruhnya dengan Alkitab "Ada tertulis ... Ada tertulis ... Ada tertulis" lalu Iblis pun lari dari pada Yesus. Oleh karenanya semua firman itu ada kuasa, semua firman itu berkuasa. Harus menang dan bersandar sepenuhnya pada firman Allah. Lalu Yesus berkata "Aku sudah melihat Satan jatuh otoritasnya." Hanya "Ada tertulis"; roh najis, Iblis, dan semua masalah itu diatasi. Supaya menang dan agar roh jiwa tidak mengembara harus bersandar pada firman tertulis. Jikalau tidak diikat firman Allah, pasti bisa hanyut dibawa arus.

Allah menitipkan segalanya kepada Anak-Nya. Yesus naik ke sorga dan menitipkan segalanya pada Alkitab. Roh Kudus hanya bersaksi dan berkata sesuai Alkitab (Yohanes 14:26). Oleh karena kita mengenal Alkitab kita bisa mengenal Anak Manusia, dan apabila kita mengenal Anak Manusia kita bisa mengenal Allah.

Apa perbedaan agama dan Gereja Kristus? Agama mulai dari pengalaman pemimpin agama yang misterius dan sebenarnya tidak ada kitab atau buku-buku yang sebelumnya membahas tentang dia sebelum ia lahir, oleh karena itu agama disebut paham mistik. Namun bagi kita ada Alkitab. Yesus datang, pergi, mati, bangkit, dan naik ke sorga sesuai Alkitab. Sebelum Yesus datang, sudah ada cerita dan nubuat mengenai-Nya, maka Dia menyatakannya sesuai itu, datang dan pergi sesuai Alkitab.

Perjanjian Baru adalah kesaksian tentang penggenapan Alkitab melalui Yesus Kristus. Menyaksikan dan mencocokkan nubuatan dengan penggenapannya. Itulah iman Gereja Kristus. Kita percaya Alkitab tergenapi sesuai Alkitab. Dengan mengenal Alkitab kita dapat mengenal Allah dan dapat mengenal Anak-Nya. Yesus hidup sesuai Alkitab. Demikian Alkitab memiliki wibawa yang sangat besar. Marilah kita menaruh wibawa pada Alkitab! Mari roh jiwaku taruhlah dan akuilah wibawa Alkitab!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar