"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-3

Injil Yesus dan Kebenaran (R)
Markus 16:14-20


Allah yang kita sembah kekal. Dia sudah ada sebelum dunia dan segala sesuatu diciptakan, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Allah bekerja untuk diri-Nya sendiri, untuk kemuliaan-Nya dan untuk nama-Nya sendiri. Seperti orang memelihara ikan di dalam aquarium. Bukan arti si pemilik bekerja dan mengorbankan diri untuk ikan sehingga memeliharanya, tetapi si pemilik memelihara ikan untuk kesenangan dan kepuasannya, untuk dirinya sendiri.

Cara dunia mengenal Allah ialah melalui firman. Firman merupakan satu-satunya cara Allah untuk mengungkapkan diri-Nya. Firman Allah adalah alat untuk mengenal Allah. Allah menceritakan, mengajar, mengungkapkan diri-Nya hanya dengan Firman. Firman berada bersama dengan Allah dari pada mulanya, oleh sebab itu di luar Firman tidak mungkin dapat mengenal Allah. Firman yang disampaikan oleh Musa ialah hukum Taurat, sementara itu firman yang disampaikan oleh Yesus adalah kebenaran (truth). Kita memiliki keyakinan diri sendiri, tetapi dengan itu tidak bisa menggenapi pekerjaan Allah. Maka Allah berfirman pada kita. Kehidupan iman harus sesuai dengan kehendak Allah dan tidak bisa dengan kehendaknya sendiri.

Hukum Taurat itu diberikan pada umat Israel. Hukum Taurat untuk hati nurani, mendidik manusia agar memiliki kebenaran sendiri. Supaya orang menjadi benar dan kudus itu melalui hukum Taurat. Sehingga orang yang menaati hukum Taurat, kehidupan mereka menjadi teratur. Dengan demikian nyata kebenaran manusia. Namun mereka yang seperti itu takut ketika maju di hadapan Allah, mereka mengenal Allah sebagai yang mengerikan dan yang menghukum. Oleh karena itu hukum Taurat memberi roh ketakutan. Dengan itu tidak dapat mengenal dan melihat Allah.

Dengan Hukum Taurat tidak dapat melihat dan mendengar Allah. Di zaman bangsa Israel keluar dari Mesir, hanya Musa yang melihat dan mendengar firman Allah dari malaikat, jadi firman itu tidak masuk ke semua orang. Maka ketika Musa, pemimpin mereka, hilang di tengah-tengah gunung dalam awan, bangsa Israel menjadi gugup. Dalam hukum Taurat, hanya 1-2 orang saja yang mendengar firman, biasanya para nabi atau orang-orang tertentu, tidak semua orang. Mereka mengenal bahwa kalau tidak mendengar firman, terkutuk, maka mereka mengenal Allah adalah yang menakutkan dan kebahagiaan mereka adalah menuruti hukum Allah. Demikian yang mengalami hanya satu orang, tidak universal.

Sedangkan Injil berbeda. Injil dinyatakan kepada semua orang, kepada jemaat. Yang mendengar Injil, mendengarnya secara sama. Injil itu dialami oleh semua orang, maka Injil adalah yang universal. Mendengar Injil sama dengan mendengar suara Allah lalu membuat kita mengalaminya. Wahyu 2-3 mengatakan bahwa siapapun yang memiliki telinga dapat mendengar Injil, di seluruh dunia. 

Firman yang disampaikan oleh Roh Kudus harus mendengarnya oleh Roh Kudus. Barangsiapa yang menerima firman harus bertobat, dibaptis, dan menerima Roh Kudus. Dengan menerima Roh Kudus, barulah bisa menerima, mengerti, dan mengingat firman. Yesus mengatakan perumpamaan seorang penabur. Tanah baik yang berbuah adalah yang mengerti firman dengan Roh Kudus, maka Yohanes 14:26 mengatakan "tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."

Dengan hukum Taurat nyata kebenaran manusia, yaitu manusia menjadi baik. Sementara itu melalui Injil nyata kebenaran Allah. Hukum Taurat membuat orang menjadi takut Allah, namun Injil hanya menyatakan Allah, kebenaran Allah. Menyatakan kehendak Bapa, Anak, dan Roh Kudus, menyatakan pekerjaan-Nya, disampaikan melalui Anak-Nya. Maka dapat mengenal Allah dengan baik. Hukum Taurat hanya dapat menonjolkan kebenaran diri dan tidak dapat menyelamatkan roh. Injil hanya menyatakan kebenaran, wibawa, dan harga diri Allah. Meski mendengar hukum Taurat, namun tidak dapat mengenal Allah. Hukum Taurat membuat kebenaran diri seseorang nyata, yaitu mengenal bahwa dirinya orang baik secara moral etika. Akan tetapi Injil menjadikan orang percaya kepada Allah oleh Roh Kudus dan mendengar firman oleh Roh Kudus. Harus mendengar, mengerti, dan mengenal Injil dengan Roh Kudus.

Injil itu seperti permainan baseball. Seseorang memberitakan Injil kepada temannya, lalu temannya memberitakan kepada saudaranya, dst. Dan juga Injil itu seperti bom dinamit, yang meledak sampai ke seluruh dunia. Orang yang mendengar firman dengan Roh Kudus lalu mengerti dan bersukacita, harus pergi untuk memberitakan Injil. Kita tidak bisa mendengar dan mengerti firman dengan pandangan sendiri, harus dengan Roh Kudus. Jika seperti itu kita akan terus mengerti dan menyadari firman dan bersukacita.

Meski orang menerima Roh Kudus, apabila tidak hidup dan dipimpin sesuai Roh Kudus, tidak bisa menjadi penuh. Dengan menerima Roh Kudus kita mengenal Allah dengan baik agar kita menjadi tanah yang baik. Orang seperti ini bisa mengenal keadaan Allah (1 Kor. 2:10-16). Tanah yang baik adalah orang yang menerima Roh Kudus dan menerima firman oleh Roh Kudus. Dia menyadari firman dan bersukacita. Orang yang menerima hukum Taurat tidak bisa mendengar, mengerti, dan mengenal firman. Hanya orang yang menerima Roh Kudus.

Berkat merupakan kenyataan sebenarnya. Berkat diperintahkan melalui firman Allah (Mzm 133:3, Bil 23:20), datang oleh perintah Allah. Jika kita menaati firman perintah Allah, berkat itu datang pada kita. Kita harus tunduk pada firman. Firman katakan "berilah perpuluhan!" Ada yang mengatakan itu hukum Taurat, namun perpuluhan sudah ada sejak lama, Abraham waktu itu memberi perpuluhan. Allah berfirman akan hal itu "ujilah Aku!", itu maksudnya taatilah Allah. Dengan menaati firman dapat menerima berkat, bila tidak kutuk sudah datang. 

Hidup itu datang dari Allah disampaikan oleh firman/perintah-Nya. Yesus mengatakan hal itu. Adam menolak firman/perintah Allah sehingga hidup tidak tinggal di dalam dia. Kita taat kepada firman, mendapatkan hidup.

Kuasa juga datang oleh firman Allah. Hanya orang yang menerima dan menaati firman menerima kuasa. Akan tetapi apabila menginginkan kuasa namun tidak menerima / menolak firman, mustahil untuk mendapatkannya.

Hukum Taurat memberi berkat, hidup, dan kuasa yang tidak kekal, tidak melihat yang kekal. Hukum Taurat memberi berkat materi, hidup secara tubuh / materi, dan kuasa secara tubuh dan materi. Itu semua tidak kekal. Sedangkan Injil memberi berkat kekal, hidup kekal, dan kuasa kekal. Membuat kita mengenal Allah hanya melalui Injil.

Injil harus diberitakan oleh Roh Kudus. Memberitakan "bertobatlah, dibaptislah!" lalu "terimalah Roh Kudus!". Mengerti firman dengan Roh Kudus, maka saat firman disampaikan 1 kata saja, kita dapat mengerti dan menyadari 10 kata. Harus menyampaikan Injil yang menyatakan kebenaran Allah, sebab di dalam Injil nyata kebenaran Allah (Roma 1:16). Bila tidak menyatakan kebenaran Allah, itu bukan Injil.

Memang kebenaran manusia juga kita tak bisa abaikan, tetapi lebih dari pada itu kita harus mengutamakan kerbenaran Allah. Kehidupan iman harus yang berpusat pada Allah bukan pada diri sendiri. Karena kita menerima Roh Kudus, kita hanya bisa mengenal Allah oleh Roh Kudus. Menerima Roh Kudus tidak berhenti pada bahasa roh, tetapi mendengar, mengerti, dan melakukan firman. Kita harus memberitakan firman (bertobatlah, dibaptislah, dan terimalah Roh Kudus) kepada orang agar menerima Injil, karena meskipun menjadi tanah yang baik apabila tidak ada benih juga percuma.

Pengajaran dalam Injil harus menyatakan kebenaran Allah. Hukum Taurat dalam Perjanjian Lama tidak dapat membiarkan firman masuk ke dalam roh jiwa. Injil dalam Perjanjian Baru dapat membiarkan firman masuk ke dalam roh jiwa, sehingga tidak perlu lagi diperintah "lakukan!" atau "janganlah!" tetapi sudah mengetahui apa yang harus dilakukan tanpa diperintahkan. Dengan demikian kita harus menarik perhatian Allah. Sungguh Allah harus campur tangan dalam kehidupan dan hati kita, harus berada dalam pengawasan Allah (Ams 20:27). Oleh sebab itu kita harus menyatakan kebenaran Allah saja dalam hidup kita!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar