"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-3
Kebangkitan Pertama dan Kebenaran (R)
1 Tesalonika 4:13-18

Allah yang kita sembah Bapa yang menepati janji-Nya. Bagaimanakah hati orang tua itu? Bahkan meskipun mereka tidak makan, mereka ingin membelikan hal yang terbaik bagi anak mereka, inilah hati dari orang tua; meskipun tidak berpendidikan, tetapi anak mereka yang belajar di universitas unggul dan bekerja pekerjaan yang bagus, mereka memiliki kegairahan, inilah hati orang tua.

Yesus mengatakan: “Meskipun kamu yang jahat, kamu yang jahat tahu bagaimana memberi yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga, tidakkah Ia akan memberikan hal-hal yang baik bagi mereka yang memintanya kepada-Nya? Sebelum kamu meminta kepada-Nya, akan apa yang kamu perlukan, Bapamu sudah mengetahuinya.” Dibandingkan dengan hati orang tua yang ingin memberikan segala hal yang terbaik bagi anak-anaknya, hati Allah lebih besar.

Yesus datang untuk menggenapi apa yang harus dilakukan yang diperintahkan Bapa kepada-Nya, Ia mengatakan: “Aku datang dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberi kesaksian tentang Aku. Aku adalah Anak Allah, tetapi Aku tidak bersaksi mengenai diri sendiri, Bapa memerintahkan Aku untuk melakukan segala sesuatu yang menyaksikan bahwa Aku adalah Anak Allah.
” Demikian pula, kita harus melakukan apa yang diperintahkan Allah yang membuktikan bahwa kita adalah hamba dan pelayan Allah.

Ketika Yesus mengalami kematian di atas salib dan bereru “Eli! Eli! Lama sabakhtani?” Allah membiarkan bagi Anak menanggung kesepian yang sangat sulit. Allah mengatakan kepada Anak-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya dan menyerahkan Dia, tiga hari kemudian Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, meninggikan-Nya, membiarkan-Nya duduk di sebelah kanan Allah, memberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi kepada-Nya, termasuk kuasa untuk menghakimi dan kuasa untuk menyelamatkan kita. Ketika Yesus disalibkan, Ia berkata, "mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Menunjukkan bahwa Allah melakukan pekerjaan-Nya dan meninggalkan/menyerahkan Dia. Tetapi setelah Ia mati, Bapa menghidupkan-Nya dan membiarkan-Nya mendapat wibawa dan kuasa.

Kematian maupun kebangkitan Yesus adalah kejadian sejarah, banyak sekali orang yang menyaksikannya. Ketika Ia naik ke Sorga, di sana ada banyak orang yang melihatnya, kemudian pada waktu banyak orang-orang yang percaya di daerah itu yang menerima Roh Kudus melalui kejadian sejarah tersebut. Kita memastikan melalui sejarah bahwa yang lahir dari perempuan harus dengan pasti mengalami kematian. Anak Allah datang melalui tubuh perempuan untuk mengecap kematian. Yesus dibunuh dengan hukuman salib yang kejam dan dikuburkan, tetapi kemudian Allah menghidupkan-Nya, oleh karena itu orang-orang melihat dan menyentuh Dia.

Oleh karena kebangkitan Yesus, hal yang sebelumnya dunia tidak pernah memilikinya itu terjadi. Tentu saja ada banyak nubuat mengenai Kristus. Hal itu sama seperti benih yang harus membusuk sebelum berkecambah, sama seperti ulat yang berada di dalam kepompong dahulu sebelum menjadi kupu-kupu, kita sebelumnya melihat kebangkitan, tetapi ini adalah pertama kalinya kita melihat yang mati hidup kekal selamanya. Meskipun Lazarus mati dan hidup kembali, tetapi itu hanya tidak lebih dari kebangkitan tubuh orang mati. Pengharapan kita sekarang bukanlah mengenai kebangkitan tubuh daging.

Yesus adalah Firman yang datang dalam daging, Firman itulah Allah. Dengan kata lain, Anak yang berada di pangkuan Allah datang menjadi tubuh. Umat manusia ini datang melalui garis keturunan Adam, tetapi Kristus tidak datang melalui garis keturunan ini dan Ia adalah Firman Allah yang menjadi tubuh. Jadi, esensi tubuh Yesus dan tubuh kita itu berbeda.

Meskipun ayam yang menetaskan telur bebek, tetapi bebek adalah bebek dan tidak mungkin bisa berubah menjadi anak ayam, demikian juga, meskipun Anak Allah lahir dari tubuh manusia, tetapi Dia adalah Firman. Oleh karena itu semua tubuh manusia itu pasti dan harus binasa, tetapi tubuh-Nya tidak dapat berubah. Seperti yang firman katakan bahwa tubuh-Nya dengan pasti tidak akan melihat kebinasaan, tubuh-Nya yang mati itu hidup kembali. Karena itu tubuh-Nya tetap sama meski meninggalkan bekas tombak dan paku. Yesus dengan tubuh ini masuk ke Sorga.

Kebangkitan umat manusia bukanlah darah dan daging yang menjadi tubuh, darah dan daging yang memerlukan hal minum air dan makan makanan dengan pasti akan kembali menjadi debu tanah, itu semua tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Kebangkitan kita adalah roh yang memakan firman Allah dan bernafas oleh Roh Kudus itu berubah menjadi tubuh, itu bukanlah tubuh kita yang fana yang akan berubah menjadi tubuh kekal.

Gereja adalah tempat orang-orang kudus tinggal di bumi ini, ketika meninggalkan dunia, orang-orang kudus beristirahat di Firdaus. Alkitab menyebut itu tidur, tetapi tidur yang dimaksud di sini bukanlah yang mengacu pada tidur yang mendengkur. Ketika kita tidur, dalam sekejap telah lewat waktu beberapa jam, seperti itu, tidur di Firdaus itu artinya di Firdaus tidak ada konsep waktu. Orang-orang kudus yang meninggalkan dunia saat ini berada di Firdaus yang melampaui waktu, sedang menunggu Kedatangan Tuhan yang Kedua kali. Saat ini tidak ada seorang pun yang memasuki kerajaan Sorga, setelah Kedatangan Tuhan yang Kedua kali barulah memasuki kerajaan Sorga.

Ketika saya berada di sebuah persekutuan, di sana sangat padat yaitu ada 200 orang yang duduk. Dalam penglihatan saya melihat ada banyak orang yang kurus, hanya beberapa yang sehat. Saya bertanya pada beberapa orang yang gemuk itu telah berapa kali membaca Alkitab, mereka semua menjawab 20 kali atau lebih. Pada waktu itu membacanya 20 kali dan secara lengkap / tidak kurang. Kemudian saya bertanya kepada orang-orang yang kurus, mereka tidak mengatakan apa-apa, sehingga ketika melihat kitab Keluaran, mereka mencarinya dalam Perjanjian Baru.

Alkitab mengatakan bahwa tanah Kanaan itu berlimpah aliran susu dan madunya, beberapa orang berpikir bahwa itu benar-benar madu dan susu yang mengalir seperti sungai, harus mengetahui bahwa itu adalah penuh dengan kebenaran nubuatan yang akan mengalir keluar dari tanah Kanaan. Roh kita memakan kebenaran firman Allah, dan ketika kebangkitan itu adalah kebangkitan roh.

Ketika Allah mengambil Elia, jubahnya jatuh dari langit. Karena tubuh menghilang, sehingga pakaian itu akan jatuh. Saya pernah mengalami roh jiwa saya pergi dari tubuh saya dan saya melihat tubuh saya, sama seperti itu, pada waktu kebangkitan, tubuh kembali ke debu tanah, tetapi roh dalam sekejab waktu berubah menjadi tubuh dan mengenakan pakaian putih di udara bertemu dengan Tuhan. Pendeknya, pada kebangkitan Tuhan itu adalah kebangkitan tubuh orang yang mati kepada hidup, dan kebangkitan orang kudus itu adalah tubuhnya menghilang dan roh berubah menjadi tubuh.

Apa yang terjadi pada hari itu? Lukas 17:34-35 mengatakan: “Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” Ayat 36 mengatakan: “Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” Matius 24:40 juga mengatakan: “Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”

Menurut bahasa asli Alkitab, “dua orang di ladang”, “dua orang” seharusnya “dua orang laki-laki.” Referensi Alkitab untuk 
dua orang “dua orang wanita” “dua orang laki-laki”, hal ini menunjukkan bahwa hal ini terjadi di seluruh tubuh manusia. Selain itu, dari sudut pandang waktu harus tidur di malam hari, mengilang pada sore hari, pada pagi hari di ladang. Kita yang berada di sini malam hari, di Amerika itu pagi, kita siang hari, di Amerika itu malam. Ini berarti bahwa, Kedatangan Yesus yang Kedua kali bukanlah yang mulai dari suatu tempat, tetapi dunia menghadapinya pada waktu yang sama.

Hari itu, sisa dari orang-orang yang tertinggal di bumi akan menghadapi penghakiman kebangkitan kedua. Setelah mereka yang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama berakhir, apa yang terjadi pada mereka? Mungkin karena beberapa orang yang dapat mengikuti kebangkitan pertama, mereka yang akan mengikuti kebangkitan kedua dan yang tertinggal di bumi akan mendengki dan merampas kebahagiaan, tetapi kita tidak mengetahui bahwa kesengsaraan besar akan mulai dari hari itu untuk membawa sakit yang tak tertahankan. Kebanyakan orang tidak akan bertahan karena penderitaan dan meninggalkan iman, Alkitab mengatakan bahwa pada hari itu akan datang rasa kesakitan seperti sengatan kalajengking. Pengharapan kita bukanlah untuk mengalami penderitaan pada hari itu, oleh karena itu, kita harus mengambil bagian dalam kebangkitan pertama.


Kita tidak menginginkan ada orang yang tidak seperti memiliki pengharapan dan sangat berdukacita dalam menghadapi kematian. 1 Tesalonika 4:13-17 mengatakan: “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”

Kebangkitan pertama orang-orang kudus adalah harga diri Allah. Ini seperti prestasi anak-anak yang adalah kebanggaan orang tua, kebangkitan orang kudus adalah harga diri Allah. Pembohong dan orang yang tidak percaya tidak bisa masuk dan bergabung ke sana, Allah menyerukan orang yang benar tetaplah benar dan yang kudus tetaplah kudus, dan akan memberikan upah kepada setiap orang menurut perbuatannya. Kita di hadapan Allah menyatakan kebenaran-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar