"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran (R) ke-3

Kebenaran (Truth) dan Kebenaran (Righteousness)
Yohanes 17:13-19


Allah yang kita sembah Bapa Kebenaran (Truth). Kebenaran (Truth) merupakan kata-kata firman yang benar dan sejati. Allah Bapa itu benar dan sejati, maka menyatakan yang benar dan sejati. Tetapi banyak orang tidak menghargai Allah. Seperti dalam hal perpuluhan. Mereka seperti itu karena tidak percaya sehingga tidak taat.

Kita diselamatkan karena pengorbanan Yesus Kristus dan kuasa darah-Nya. Namun jika tidak memegang iman itu tidak diselamatkan. Keselamatan karena darah Yesus tetapi iman adalah karena ketaatan menaati firman.

Perjanjian Baru lebih besar daripada Perjanjian Lama. Hukum Taurat, hanya menaati perintah. Tetapi terbatas karena hanya bersandar pada darah binatang. Hukum Taurat Yesus lebih keras dan tegas. Hukum Taurat Yesus lebih kuat daripada hukum Taurat yang disampaikan Musa. Itu bukan arti Yesus meniadakan hukum Taurat, tetapi menyempurnakan / menguatkannya (Mat. 5:17). Hukum kebenaran bukan hanya mengatur yang kelihatan mata, tetapi yang tidak dilihat mata juga. Yesus menekankan yang tidak dilihat mata jasmani, sedangkan hukum Taurat hanya menekankan yang kelihatan. Jadi hukum Taurat Yesus, hukum kebenaran jauh lebih keras dari hukum Taurat. Oleh karena itu kita harus menaati. Ketidaktaatan itu menolak Allah. Yesus memerintahkan persembahan juga (Mat. 8:4, Mat. 23:23), maka kita harus taat kepada hukum yang lebih kuat, itu lebih dari pada hukum Taurat. Sekarang bukan tidak usah menaati hukum Taurat, tetapi malah harus menaati hukum yang lebih keras dari hukum Taurat.

Di dalam Injil, kita bukan bersandar pada darah binatang tetapi pada Darah Yesus, maka kita melayani dengan segenap hati dan kekuatan. Pada masa Israel, mereka mempersembahkan darah binatang untuk dosa-dosa mereka. Darah binatang hanya bertahan 1 tahun, setelah itu harus mempersembahkan darah binatang lagi oleh imam besar. Sedangkan Darah Yesus itu kekal, selama-lamanya. Dosa kita tidak dihapus dengan darah binatang, tetapi dengan Darah Yesus yang efeknya kekal.

Iman adalah ketaatan, dengan ketaatan kita bisa mendapat pengakuan dari Allah. Kita harus taat, tidak boleh hanya percaya saja (Roma 10:10). Yakobus 2:22 juga mengatakan "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna." 

Hukum Taurat mengatakan "Taatlah". Tetapi sekarang dikatakan "Percayalah!". "Taatlah" itu sama dengan "Percayalah." Oleh sebab itu mereka bangsa Israel yang menerima hukum Taurat menaati, tetapi hanya dalam 1 tahun. Namun kita dengan bakti Darah Yesus. Maka kita harus lebih taat, karena hukum kebenaran itu di dalam hati kita. 

Mereka memperingati hukum Taurat, sedangkan kita dengan kebenaran (truth). Hukum Taurat disampaikan oleh Musa dari malaikat, akan tetapi kebenaran (Truth) disampaikan oleh Tuhan dengan Roh Kudus. Kita harus mendengar Roh Kebenaran. Firman yang disampaikan Roh Kudus lebih kuat dari firman yang disampaikan malaikat. Firman yang disampaikan Roh Kudus itu masuk ke dalam hati kita, sehingga kebenaran itu membebaskan roh jiwa kita (Yoh. 14:26, Rm 8:1-2).

Hukum Taurat adalah hukum / firman Allah yang disampaikan oleh malaikat (Gal. 3:19). Kebenaran (Truth) adalah hukum / firman Allah yang disampaikan oleh Roh Kudus. Hukum Taurat menyelamatkan tak lebih dari 1 tahun, tetapi hukum yang lebih besar itu yang menyelamatkan selamanya, yaitu hukum kebenaran (truth), hukum Roh Kudus. Hukum kebenaran (truth), dapat menyelamatkan kita dari dosa dan maut. Iman itu harus menaati perintah dan ketertiban Allah. Mengabaikan perintah Allah bukan iman. Perintah dan ketertiban Allah yang datang melalui Roh Kudus itu jauh lebih besar dari hukum Taurat.

Adalah tidak boleh melanggar dengan sengaja melanggar hukum kebenaran (truth), hukum Roh Kudus. Sebab tidak mungkin akan mendapat pengampunan lagi karena Yesus harus mati lagi dan hal itu tak mungkin terjadi oleh karena Yesus hanya satu kali mati.

Hukum Taurat dan Injil adalah perintah Allah. Ketertiban Perjanjian Baru lebih keras dan tegas, lebih sempurna dari hukum Taurat. Melayani bukan hanya dengan ketaatan tetapi dengan hati. Setelah mendapat pengampunan dosa oleh Darah Yesus, kita harus bergerak dengan menaati perintah Allah. Kita harus taat pada hukum kebenaran (truth), yang lebih keras dari hukum Taurat, lebih lagi karena kita sudah mengenal Allah. Meski hukum Taurat diganti dengan kebenaran (truth), itu bukan berarti peraturannya berubah. Isi hukum tidak berubah hanya dikuatkan. Mari kita yang ditebus dengan Darah Yesus bergerak dengan iman!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar