"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rangkuman Khotbah

  • Kebenaran ke-3
Mati Syahid Orang Kudus dan Kebenaran (R)
Wahyu 20:4-6

Allah yang kita sembah hidup kekal. Menunjukkan kepada kita hidup kekal itu Yesus Kristus. Dia datang di dalam daging, iman kita ialah percaya hidup kekal dari Yang datang dalam daging. Ia datang dalam daging untuk mengecap kematian. Setelah mengalami kematian, Ia bangkit dan kemudian naik ke Sorga. Orang melihat Dia mati, juga melihat kebangkitan-Nya. Kita mengikuti perintah dari kebangkitan-Nya yaitu menerima baptisan dan menerima Roh Kudus. Ia berjanji bahwa setelah Ia naik ke Sorga, Ia akan mengutus Roh Kudus, dan tentu saja, hari ini kita benar-benar menerima Roh Kudus.

Oleh karena kematian-Nya, dosa-dosa kita diampuni, karena dosa diampuni, sehingga Roh Kudus datang di dalam kita. Karena dosa kita diampuni, sehingga merindukan kekudusan. Kita berusaha keras untuk tidak bisa menyebut diri sebagai yang kotor karena kita telah dibersihkan oleh darah Tuhan yang berharga. Karena kebangkitan Tuhan, kita menerima baptisan, karena kenaikan Tuhan, kita menerima Roh Kudus. Oleh karena itulah kita mengalami kematian dan kebangkitan dan kenaikan Kristus.

Orang-orang Kristen yang beragama tidak memiliki hidup kekal, dan kita mengenal hidup kekal dari pengalaman di atas. Kebangkitan Yesus, kenaikan-Nya, dan oleh kedatangan Roh Kudus membuktikan dan memastikan adanya hidup kekal. Sebelum kebangkitan Yesus dari kematian dan kenaikan-Nya, hal-hal seperti itu tidak ada, juga tidak berperang melawan dosa. Dalam hal ini, pengalaman kita membuktikan Yesus dibangkitkan dan naik ke Sorga.

Kebangkitan Kristus adalah karena adanya kehidupan kekal. Ia mengatakan: “Aku datang untuk memberikan hidup-Ku, Aku berkuasa memberikannya, Aku berkuasa juga untuk mengambilnya kembali. Ini adalah perintah dari Bapa-Ku.” Ia telah memberikan kita iman akan hidup kekal dan firman hidup kekal.

Orang dapat melihat tubuh sebagai gambar nyata. Penyakit fisik atau kematian karena kurangnya hidup. Allah di Sorga dapat memberikan kita hidup bukan untuk tubuh kita, melainkan untuk roh jiwa. Tubuh kita terbuat dari debu, tetapi roh dibuat di Sorga, dan hanya membuat roh untuk Adam. Allah menginginkan Adam dan keturunannya hidup dengan kehidupan di Sorga.

Bahan dan makanan tentara negara kita dikirim ke Irak semua digunakan di masa lalu oleh pesawat dari Korea Selatan, dengan cara yang sama meskipun kita hidup di dunia ini, tetapi Allah dengan hidup yang di Sorga, dengan kemuliaan yang di Sorga, dengan segala kemampuan yang di Sorga memberikan kepada kita. Kita menginginkan untuk menerima berkat dari Allah dan juga menginginkan untuk menerima berkat di Sorga untuk di bumi ini. Yang mampu menerima semua ini adalah roh kita.

Tuhan mengatakan kepada kita, "Carilah kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya." Meskipun tubuh kita berada di dunia ini, tetapi kita menyadari bahwa roh kita termasuk kepada Sorga. Hidup Allah yang diisi dengan kaya di dalam roh jiwa kita, roh jiwa itu akan membantu kelemahan tubuh kita. Sehingga Alkitab mengatakan: “Aku harap semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti roh jiwamu baik-baik saja” 
(3 Yoh. 1:2). Allah memberikan segalanya dari Sorga untuk roh jiwa manusia, dan bukan untuk tubuh.

Kemampuan untuk menyembuhkan penyakit tidaklah diberikan pada tubuh, sehingga untuk memperolehnya harus dengan iman. Roh jiwa yang menerima kuasa dari Allah yang dinyatakan pada tubuh itu menggunakan iman. Roh jiwa kita bertahan hidup dengan pasokan dari Sorga. Orang Kristen telah menerima hidup kekal di bumi, dan bagi yang mati masuk ke Firdaus menunggu kebangkitan roh jiwa, dan bersama-sama dengan Tuhan pergi ke Sorga dan menikmati hidup yang kekal.

Hal ini dari awalnya telah dinubuatkan oleh nabi, dan Kristus selalu menggenapi perkataan firman itu. Sehingga kebangkitan Kristus disebut sebagai buah sulung. Ketika menghasilkan buah yang pertama itu hanya satu buah, kemudian tahun depan akan menghasilkan empat puluh atau lima puluh, dan di masa depan akan menghasilkan ratusan. Kristus adalah buah sulung dari hidup kekal yang ditunjukkan kepada manusia. Ketika Kristus datang kembali, roh jiwa manusia yang berada di Firdaus akan berubah menjadi tubuh, pada saat itu roh jiwa yang masih hidup di bumi dalam sekejap waktu berubah menjadi tubuh. Orang-orang yang mengalami hal seperti itu tidak akan mengalami kematian kedua.

Siapakah orang-orang itu? Wahyu 20:4 mengatakan: “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.”

Berapa banyakkah jumlah populasi Israel sejak keluar dari Mesir sampai kedatangan Kristus kedua kali? Tetapi mereka yang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama hanya berjumlah 144.000 orang. Demikian pula, berapa banyak manusia dari Adam sampai kepada akhir dunia? Menurut rasio Israel dan sudut pandang dari Israel, setidaknya jumlahnya hanya seperti 144.000 orang Israel yang dapat mengambil bagian dalam kebangkitan pertama.

Orang-orang yang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama adalah hakim. Roh-roh di Sorga yang telah merosot, mereka dihakimi oleh wibawa dan kuasa orang-orang kudus. Kita dapat mengusir roh najis juga karena kita memiliki wibawa dan kuasa untuk menghakimi. Mereka yang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama ialah orang yang memiliki wibawa dan kuasa untuk menghakimi, mereka adalah yang kepalanya dipenggal karena menyaksikan Kristus di bumi ini, itulah martir.

Allah tidak peduli dengan kematian manusia, tetapi seperti Tuhan mengingat roh jiwa perampok itu, Ia memperhatikan kematian orang-orang kudus. Manusia juga sama, membunuh binatang dengan tidak memikirkannya sama sekali. Penjual ikan tanpa belas kasihan memotong ikan, itu juga tidak memiliki perasaan apa pun ataupun sedih. Di dunia ini banyak yang mati, tetapi Allah hanya memperhatikan orang-orang kudus saja. Ketika Stefanus mati syahid, Tuhan langsung berdiri menyambutnya. Sama seperti presiden membungkuk di depan monumen martir, Tuhan hanya memperhatikan kematian orang-orang kudus.

Ketika kita mati kita harus menarik perhatian Allah. Apabila seseorang jatuh dalam menjalani kehidupan imannya, akankah Allah peduli terhadap kematiannya? Paulus mengatakan bahwa orang ini harus diserahkan kepada Satan, agar binasa tubuhnya, sehingga roh jiwanya dapat diselamatkan. Ananias dan Safira menjual tanah, tetapi menyembunyikan hasil harga peraknya, hasilnya tubuh mereka binasa. Mungkin roh jiwa mereka akan diselamatkan, tetapi keselamatannya seperti orang-orang yang keluar dari api.

Malaikat itu tidak hanya yang memiliki kemuliaan sebagai malaikat, ada juga malaikat yang sepertinya berada di luar dari kota, malaikat yang dipakai oleh Allah sebagai roh-roh jahat. Malaikat yang duduk di takhta itu hanya Malaikat Yehovah, ia tidak bisa menghakimi malaikat-malaikat yang lainnya. Namun kita dapat menghakimi malaikat-malaikat. Orang yang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama adalah yang menerima kemuliaan yang begitu besar, mereka adalah yang hidup dan mati bagi Kristus.

Kita harus mempersiapkan kematian. Petani menaburkan benih di tanah agar menghasilkan buah dengan membiarkan benih yang jatuh di tanah itu membusuk. Gereja itu seperti Allah yang menaburkan di ladang yang subur, yang ditaburkan di sini ialah orang-orang kudus yang berdedikasi yang seperti benih yang membusuk. Ketika petani menaburkan benih lalu membusuk ia mengharapkan agar bertunas, dan pada akhirnya menghasilkan ratusan buah. Yesus juga mengatakan, "Aku datang untuk memberi hidup," kemudian Ia benar-benar mati. Kemudian Allah membangkitkan Dia ke sorga, sekarang kita menggunakan kuasa yang Ia berikan pada kita.

Kematian orang kudus adalah harga diri Allah. Mereka percaya kepada Allah sampai mati, ini adalah kemuliaan Allah. Jadi, bahkan jika kita mati di bumi ini, dan membiarkan Allah dimuliakan. Kita tidak bisa mati untuk orang lain dan harus menjadi yang mati untuk Kristus. Gereja adalah tubuh Kristus, sehingga kita harus mati bagi Kristus. Beberapa orang datang ke gereja dan tidak menjadi orang-Nya Kristus, ke gereja hanya menjadi teman dari orang-orang, sehingga teman-temannya pergi ke gereja dan dia juga pergi ke gereja.

Kita hidup atau mati adalah Kristus, sehingga Paulus mengatakan ia hidup atau mati adalah untuk menunjukkan Kristus. Selama kita berada di dalam tubuh kita harus menarik pehatian Allah. Sehingga orang yang dipenggal karena Kristus adalah yang mengikuti kebangkitan pertama.

Mereka yang tidak mengikuti kebangkitan pertama akan mengikuti kebangkitan selanjutnya. 1 Korintus 15:20-24 mengatakan: “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.”

Kebangkitan buah sulung adalah Yesus, kemudian dalam kedatangan-Nya yang kedua kali orang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama, dan pada akhirnya setelah seribu tahun akan ada penghakiman atas orang-orang sesuai dengan perbuatannya. Setelah menghakimi mereka, orang-orang yang akan pergi ke Sorga dan neraka akan dibedakan. Mereka yang mengambil bagian dalam kebangkitan pertama sudah menerima hidup kekal di bumi, tidak perlu dihakimi lagi. Tetapi apabila di bumi tidak mengalami kebangkitan pertama, mereka yang tidak memiliki hidup kekal pada akhir zaman akan dihakimi menurut perbuatannya. Itulah mengapa orang percaya harus menerima Roh Kudus. Kita harus membuat Allah benar-benar memperhatikan kematian kita.

Sama seperti Stefanus mati dengan menarik perhatian Tuhan, kita harus menarik perhatian Tuhan. Kita memiliki tubuh, itu harus merasakan kematian, sehingga kita harus merasakan kematian karena roh jiwa kita, akan dibiarkan Allah untuk bermegah di depan para malaikat. Kita sebagai orang kudus ketika mati harus menjadi sangat penuh, orang yang sangat penuh sukacita dan kebahagiaan, yaitu orang yang menarik perhatian Allah.

Mari roh jiwaku, milikilah kematian syahid yang menarik perhatian Allah!

Mari roh jiwaku, milikilah kematian syahid yang menarik perhatian Allah!
Mari roh jiwaku, milikilah kematian syahid yang menarik perhatian Allah!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar