"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

TUGAS PELAYANAN 2



19. TUGAS PELAYANAN 2


“Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2:10).


Tugas pelayanan yang dipercayakan kepada kita di dunia menuju kepada penginjilan dan kesaksian. Semua tugas pelayanan apapun menuju untuk mempermuliakan nama Allah dengan mencapai target tersebut. Oleh sebab itu kita harus mempertimbangkan sungguh-sungguh mengenai tugas pelayanan, yaitu bukan masalah apa yang kita layani tetapi bagaimana kita melayani.
Yang dikehendaki kepada mereka yang dititipkan tugas pelayanan adalah kesetiaan.

Jangan mundur dari tugas pelayanan sampai dimundurkan oleh-Nya.
Allah sendiri akan menggantikan tugas pelayanan pada waktu yang tepat dengan cara yang tepat, maka orang yang tidak mundur atau pindah tugas pelayanan dengan semau dirinya layak diberkati. Sebab itu tugas apapun harus kita taati dengan syukur dengan pengakuan sebagai pelayanan seumur hidup sehingga kita dapat dipandang Allah sebagai yang benar. Ketika Allah memindahkan kita kebidang lain selalu mengutus pengganti.

Kita harus setia dengan rendah hati dihadapan Allah, pelayanan tidak ada yang baik atau yang jelek, maka seseorang adalah bodoh bilamana ia memperlihatkan diri kepada orang atau merasa malu dengan pelayanan, tetapi kita bekerja supaya membuat karya dari iman dan dengan harapan upah di kerajaan sorga. Itulah kesetiaan dengan rendah hati.

Dasar perilaku kita yang menanggung tugas pelayanan ialah “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya” (Matius 6:33), mereka yang taat dan setia pada Firman ini akan dituntun ke segala berkat dalam kelimpahan walaupun sepertinya binasa tetapi Allah memberi berkat yang lebih dari perkiraan kita.


Kita harus bekerja dengan cara dan inspirasi Allah yang diberinya melalui doa dan firman.
Para upahan bekerja dengan keterampilan tetapi orang kudus dengan inspirasi, orang jahat ingin mencapai tujuannya dengan cara apapun tetapi orang benar bekerja dengan cara yang dialami oleh Allah.
Iman yang mendasarkan firman dan jawaban dari doa saja yang menjamin hal-hal ini.
“Sampaikanlah, supaya pelayanan yang kau terima dalam Tuhan kau jalankan sepenuhnya” (I Kol 4:17).
Iman yang paling besar ialah menjalankan sampai akhir lalu mengembangkan sedikit demi sedikit bagaimanapun permulaannya, kelihatan dari pada mulanya adalah yang pantas, sehingga membuat siapapun mengakui bahwa Allah turut bekerja. Andaikata suatu pekerjaan salah dari awalnya, tetapi seorang pelayan bekerja keras untuk mempermuliakan nama Allah, maka Allah akan turut bekerja untuk kehormatan nama-Nya.

Kita harus tetap setia dalam pelayanan walaupun sewaktu tertimpa dengan pencobaan atau pun kesusahan. Dan juga kita menang sama pencobaan dan penderitaan bukan dengan cara kita mundur tetapi dengan ketaatan yang tetap, kita menang, yaitu dengan “perbuatan” kita menolak pencobaan itulah kebijakan dari Roh Kudus.


Kita harus hidup yang layak untuk tugas pelayanan kita supaya kita jangan mencemari nama Allah, demikian kita dapat menjalankan kehidupan pelayanan dengan mengabaikan diri untuk kemuliaan Allah (I Timotius 3:8-10).
Sambil merindukan kesudahan, menang dan kegembiraan
Seorang bendahara bekerja tekun sambil merindukan hari pertanggung jawaban bersama tuan. Tentara berjuang tanpa perduli nyawa sebab ia merindukan kesudahan menang dan kegembiraan.
Pelari berlari tanpa berhenti karena merindukan mahkota bagi pemenang. Petani bekerja keras tanpa menyayangkan keringat sebab merindukan musim panen, semua ini adalah kiasan dari tugas pelayanan kita.


Core
Kita harus tetap setia dalam pelayanan walaupun sewaktu tertimpa dengan pencobaan atau kesusahan juga. Lagi pula kita menang sama pencobaan dan penderitaan bukan dengan cara kita mundur tetapi dengan ketaatan yang tetap, kita menang yaitu dengan “perbuatan” kita menolak pencobaan itulah kebijakan dari Roh Kudus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar