19. TUGAS PELAYANAN 2
“Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu
mahkota kehidupan” (Wahyu 2:10).
Tugas pelayanan yang
dipercayakan kepada kita di dunia menuju kepada penginjilan dan kesaksian.
Semua tugas pelayanan apapun menuju untuk mempermuliakan nama Allah dengan
mencapai target tersebut. Oleh sebab itu kita harus mempertimbangkan
sungguh-sungguh mengenai tugas pelayanan, yaitu bukan masalah apa yang kita
layani tetapi bagaimana kita melayani.
Yang dikehendaki kepada mereka
yang dititipkan tugas pelayanan adalah kesetiaan.
Jangan mundur dari tugas
pelayanan sampai dimundurkan oleh-Nya.
Allah sendiri akan
menggantikan tugas pelayanan pada waktu yang tepat dengan cara yang tepat, maka
orang yang tidak mundur atau pindah tugas pelayanan dengan semau dirinya layak
diberkati. Sebab itu tugas apapun harus kita taati dengan syukur dengan
pengakuan sebagai pelayanan seumur hidup sehingga kita dapat dipandang Allah
sebagai yang benar. Ketika Allah memindahkan kita kebidang lain selalu mengutus
pengganti.
Kita harus setia dengan
rendah hati dihadapan Allah, pelayanan tidak ada yang baik atau yang jelek,
maka seseorang adalah bodoh bilamana ia memperlihatkan diri kepada orang atau
merasa malu dengan pelayanan, tetapi kita bekerja supaya membuat karya dari
iman dan dengan harapan upah di kerajaan sorga. Itulah kesetiaan dengan rendah
hati.
Dasar perilaku kita yang
menanggung tugas pelayanan ialah “Carilah
dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya” (Matius 6:33), mereka yang taat
dan setia pada Firman ini akan dituntun ke segala berkat dalam kelimpahan
walaupun sepertinya binasa tetapi Allah memberi berkat yang lebih dari
perkiraan kita.
Kita harus bekerja dengan
cara dan inspirasi Allah yang diberinya melalui doa dan firman.
Para upahan bekerja dengan
keterampilan tetapi orang kudus dengan inspirasi, orang jahat ingin mencapai
tujuannya dengan cara apapun tetapi orang benar bekerja dengan cara yang
dialami oleh Allah.
Iman yang mendasarkan firman
dan jawaban dari doa saja yang menjamin hal-hal ini.
“Sampaikanlah, supaya pelayanan yang kau terima dalam Tuhan kau jalankan
sepenuhnya” (I Kol 4:17).
Iman yang paling besar ialah
menjalankan sampai akhir lalu mengembangkan sedikit demi sedikit bagaimanapun
permulaannya, kelihatan dari pada mulanya adalah yang pantas, sehingga membuat
siapapun mengakui bahwa Allah turut bekerja. Andaikata suatu pekerjaan salah
dari awalnya, tetapi seorang pelayan bekerja keras untuk mempermuliakan nama
Allah, maka Allah akan turut bekerja untuk kehormatan nama-Nya.
Kita harus tetap setia dalam
pelayanan walaupun sewaktu tertimpa dengan pencobaan atau pun kesusahan. Dan
juga kita menang sama pencobaan dan penderitaan bukan dengan cara kita mundur
tetapi dengan ketaatan yang tetap, kita menang, yaitu dengan “perbuatan” kita
menolak pencobaan itulah kebijakan dari Roh Kudus.
Kita harus hidup yang layak
untuk tugas pelayanan kita supaya kita jangan mencemari nama Allah, demikian
kita dapat menjalankan kehidupan pelayanan dengan mengabaikan diri untuk
kemuliaan Allah (I Timotius 3:8-10).
Sambil merindukan kesudahan,
menang dan kegembiraan
Seorang bendahara bekerja
tekun sambil merindukan hari pertanggung jawaban bersama tuan. Tentara berjuang
tanpa perduli nyawa sebab ia merindukan kesudahan menang dan kegembiraan.
Pelari berlari tanpa
berhenti karena merindukan mahkota bagi pemenang. Petani bekerja keras tanpa
menyayangkan keringat sebab merindukan musim panen, semua ini adalah kiasan
dari tugas pelayanan kita.
Core
Kita harus tetap setia dalam
pelayanan walaupun sewaktu tertimpa dengan pencobaan atau kesusahan juga. Lagi
pula kita menang sama pencobaan dan penderitaan bukan dengan cara kita mundur
tetapi dengan ketaatan yang tetap, kita menang yaitu dengan “perbuatan” kita
menolak pencobaan itulah kebijakan dari Roh Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar