43. DOA PUASA
“Berpuasa yang Kukehendaki……” Yesaya 58:6
Kita harus makan
makanan untuk tubuh selama kita berada di dalam tubuh.
Tetapi Yesus
berkata bahwa kita harus makan firman Allah untuk roh jiwa kita sendiri.
“Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari
mulut Allah” (Matius 4:4).
Dengan berpuasa
kita memiliki pengalaman nyata yaitu
hanya makan makanan rohjiwa tanpa makan makanan untuk tubuh.
Itu merupakan salah
satu perilaku kehidupan rohani.
Beriman itu Bukanlah
Bertapa
Di luar Yesus kita
memiliki sifat dasar beragama. Oleh karenanya, kita sibuk lari ke sana ke sini
dengan pikiran dan semangat sendiri, daripada kita taat pada firman Allah. Maka
biasanya mereka memiliki konsep yang salah bahwa beriman itu dapat dimiliki
hanya dengan bertapa. Kadangkala kita menemui orang-orang yang meniru Yesus
sehingga mau dipaku di kayu salib dan dicambuk secara nyata, bahkan seumur
hidup ada orang bertapa di tempat yang terpencil.
Berpuasa itu dapat
tidak berbeda dengan hal-hal demikian. Salah satu cara yang penting untuk kita
berdoa dengan sungguh-sungguh ialah doa puasa, tetapi bukan pengungkapan agama
dari seseorang yang mengundang
pengorbanan dan bertapa. Dan juga tidak boleh menjadi suatu ancaman, “Karena
aku menahan diri sampai lapar pasti Allah tidak
lama lagi akan menjawab aku”.
Tujuan berpuasa itu
bukanlah untuk tidak makan selama seminggu sampai kelaparan. Bukanlah arti
puasa itu adalah jika seseorang sabar akan penderitaan dari kelaparan, maka
berpuasa itu merupakan ungkapan yang tulus, bahwa dijawab oleh Tuhan itu lebih
penting daripada kenyamanan tubuh. Oleh sebab itu, lebih baik seseorang
berkonsentrasi pada doa dan membaca Alkitab. Maka berpuasa harus menjadi doa
puasa. Karenanya, doa puasa berbeda
dengan kelaparan, diet, atau bertapa.
Tujuan Doa
Puasa
- Ketika bertobat orang percaya berpuasa dan berdoa
(Bilangan 29:7-11)
- Berpuasa dan berdoa ketika orang percaya ingin
mengatasi kemalangan (Yehezkiel 4:16).
- Orang percaya mempersiapkan diri dengan puasa dan
doa ketika ingin melaksanakan misi dengan baik (Matius 4:2-11; Keluaran
34:28).
- Ketika orang percaya meminta kuasa mengusir roh-roh
najis dan kesembuhan, berdoa sambil puasa.
“Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia,
bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Ia
berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja
kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka
gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. [Jenis ini tidak
dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.]" (Matius 17:19-21)
- Ketika mengangkat pelayanan, berdoa dan berpuasa
(Kisah 13:2-3; 14:23)
Doa Puasa yang
Berkenan Kepada Allah
Bagi mereka yang pernah berdoa puasa akan mengetahui
manfaat doa puasa. Kita akan mengalami bagaimana roh jiwa memasuki dunia rohani
dengan lebih sungguh-sungguh dan lebih tulus. Selain itu kita akan menyadari betapa
lemahnya tubuh kita yang begitu kita bersandar dan percayai itu.
“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau
membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya
engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya
engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang
miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya
engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!( Yesaya 58:6-7)
Mereka memberi
makanan kepada sesama kita yang kelaparan dengan mentaati firman Tuhan,
meskipun ia sendiri berdoa puasa, itu adalah hal mengalami firman Tuhan. “Kasihilah
sesamamu seperti dirimu sendiri”.
Waktu kita berdoa puasa kita akan menyadari bahwa kita
hidup dengan tamak dan dengan naluri tubuh saja. Dan supaya doa puasa itu
jangan menjadi kebanggaan sendiri, kita harus bersikap rendah hati dan berpenampilan yang rapi.
"Dan apabila
kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah
air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau
sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." (Matius 6:16-18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar