42. DOA SEMALAMAN
“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman
Ia berdoa kepada Allah” Lukas 6:12
Salah satu alasan
gereja Korea menjadi bersemangat dan tulus ialah doa semalam suntuk. Hampir
semua gereja yang besar dan kecil berdoa semalam-malaman sekali dalam seminggu.
Bagi mereka yang
tidak percaya Yesus, salah satu hal yang paling tidak mereka mengerti adalah doa semalam suntuk.
Buat apa harus percaya
dengan cara yang ekstrim?
Apakah begitu
banyak yang harus diminta sehingga sampai berdoa semalam suntuk?
Doa semalam suntuk
itu bukan hanya oleh orang percaya yang ekstrim, melainkan untuk semua orang
percaya yang ingin meneladani Yesus, kehidupan iman yang normal bagi mereka
yang hidup menurut kehendak Allah dengan cara menuruti kehendak-Nya.
Doa Semalam Suntuk
Yesus.
Yesus berdoa
semalam suntuk sampai pagi-pagi buta, satu hari sebelum kematian-Nya di kayu
salib, di taman Getsemani dalam menghadapi perkara besar (Lukas 22:39-46).
Yesus biasa berdoa
semalam suntuk. Ia bukanlah berdoa
terburu-buru semalam-malaman karena akan menghadapi sesuatu yang sangat
mendesak. Ia berdoa semalam suntuk
sebagai suatu kebiasaan dengan cara mempersingkat waktu tidur, sebab Ia bekerja
tanpa ada waktu untuk makan (Markus 3:20).
Yesus berdoa dengan
segenap kekuatan, bertekun dan sungguh-sungguh. Bukan hanya berkata-kata dalam
mulut-Nya, melainkan menjerit dengan suara keras sehingga doa-Nya dapat
kedengaran kepada orang yang jaraknya kira-kira sepelempar batu. Karena makin
bersungguh-sungguh berdoa, peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah.
Singkat kata, Ia
berdoa dengan sungguh-sungguh sampai habis tenaga-Nya.
Ketika Yesus berdoa
demikian para malaikat menguatkan-Nya. Itu adalah kuasa rohani yang diakui dan dialami
oleh siapapun orang percaya. Allah mendukung kita dengan malaikat supaya kita
bisa berdoa lebih semangat.
Doa Yesus itu bukan
untuk kehendak-Nya sendiri, melainkan
agar kehendak Bapa yang harus terjadi. Apapun pokok doa, kita semua harus
berserah diri kepada Allah agar Bapa memberlakukan kehendak-Nya.
Yesus berdoa
semalaman dengan pokok doa yang sama.
Karena begitu penting, Ia berdoa dengan berkonsentrasi, doa-Nya itu
bukan doa yang bertele-tele (Matius 6:7). Doa yang bertele-tele itu adalah doa dari mereka yang tanpa janji dan
tanpa jaminan dari Allah yang tidak berada, hanya berulang-ulang seperti orang
beragama duniawi.
Doa Semalam Suntuk
Bagi Orang Kudus yang penuh dengan Roh Kudus
Alasan yang paling
dasar kita berdoa semalam suntuk itu adalah karena Yesus juga berdoa demikian.
Sebab tujuan hidup kita yang paling hebat adalah kita harus menyerupai Yesus.
Inti dari doa
semalam suntuk itu bukan tidak tidur semalaman melainkan doa itu sendiri
seperti Yakub yang menyingsing fajar sesudah bergumul dengan Allah (Kejadian
32:24-31). Penjelasan yang paling penting tentang doa semalam suntuk itu adalah
seseorang tidak menyadari bahwa telah lewat satu malam karena berdoa dengan
sungguh-sungguh.
Doa semalam suntuk
bukan bertapa sehingga memaksakan diri.
Doa adalah hal yang
mempraktekkan bahwa kita hidup dengan kebahagiaan Allah, lalu memperlihatkan
betapa kita merindukan kebahagiaan Allah sampai tidak tidur dan memintanya.
Banyak orang
menyaksikan bahwa mereka dijawab dan mengalami karunia-karunia sebab mereka
bisa berdoa dengan berkonsentrasi tanpa pikiran yang kacau.
Kehebatan kehidupan
rohani bagi mereka yang mensukseskan doa semalam suntuk, mereka tidak merasa
capai karena dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga mendapat kuasa untuk mengatasi
kelemahan tubuh.
Waktu kita
mengikuti doa semalam suntuk, kita bisa berdoa untuk urusan gereja, jemaat
lainnya dan orang sakit, maupun berdoa
dalam bahasa roh sehingga bisa memperluas dan memperdalam wilayah doa.
Mereka yang sibuk
sekali sampai tidak bisa berdoa pada pagi atau siang hari, khususnya bagi para
aktifis gereja, memerlukan doa yang tanpa gangguan dalam doa semalam
suntuk.
Tujuan kita ikut
doa semalam suntuk adalah bukan untuk begadang, tetapi berdoa seperti Yakub
yang bergumul bersama dengan Allah sambil merindukan berkat, tanpa disadari
fajar telah menyingsing. Demikian juga karena kita berdoa sungguh-sungguh
sampai tidak tidur semalam-malaman tanpa disadari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar