"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

KESAKSIAN



41. KESAKSIAN


“Ia berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah”  Kisah 3:8


Kehidupan masa lalu yang dibawa orang kepada Yesus itu beragam. Pengalaman mengenai Allah yang diperoleh dalam kehidupan iman luarbiasa dan mengagumkan kita. Karena terjadi hal-hal yang mustahil oleh karena Allah maka kita mengakui, menyaksikan dan bersyukur. Kita sering berkata-kata hal-hal demikian kepada tetangga, sanak saudara dan teman-teman seiman lalu mempermuliakan-Nya. Itulah kesaksian.
Tuhan berfirman agar kita menyaksikan apa yang kita alami (Markus 5:19-20) dan Injil diberitakan dengan aktif melalui kesaksian (Matius 9:8; Matius 9:26; Markus 3:7-8).

Iman yang Menyembuhkan

Iman Kristen adalah iman yang mengenal kasih anugerah. Iman yang mengakui sesudah menerima kasih karunia dan mengakuinya. Dan bukan untuk dia sendiri saja yang mengenalnya, tetapi juga harus bersaksi kepada orang lain lalu bersama-sama mempermuliakan Allah. Demikian iman Kristen diberitakan.
Iman Kristen adalah iman yang mengalami. Bukan seperti pelajaran yang dimengerti dalam otak,  juga bukan takhyul yang dikira-kira dalam hati. Firman janji dari Allah yang hidup harus dialami kepada masing-masing orang secara konkrit. Allah adalah tidak ada yang mustahil dan siapapun yang mencari Allah dapat bertemu Allah. Orang yang mengalami hal itu mendahului teman-temannya memberitakan pengalamannya. Itulah kesaksian.
 “Kamu juga dapat bertemu Allah bila berlaku demikian”. Demikian menuntun orang kepada Yesus dengan kesaksian. Iman Kristen selalu ada kabar (Lukas 4:37; 7:3; Yohanes 2:9-10,17). Yesus datang, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh-roh najis dan memberi kebebasan maka kebaikan-Nya diberitakan ke segala penjuru. Mereka yang mendengar datang kepada Yesus untuk mengalami kasih anugerah dan kuasa yang sama, lalu mereka juga mengalami yang sama dan menjadi saksi Yesus. Mereka yang memiliki pengalaman yang bertemu Yesus, menyaksikan Yesus melalui kesaksian.



Orang Kudus yang Tidak Berhenti Bersaksi



1.      Bersaksilah dalam hal  apa  saudara  diselamatkan.
Ada banyak orang yang memiliki  sifat dan cara berpikir sama dengan kita.
Namun demikian, mengapa kita percaya Yesus sedangkan mereka tidak dan tetap berada dalam kutuk dan maut? Apa yang membedakan antara  kita dan mereka sehingga kita menjadi anak Allah dan memiliki pengharapan kekal? Kita tidak mungkin dapat berdiam diri saja menyaksikan Allah yang telah memberikan kasih anugerah kepada kita sehingga  kita menyadari diri sebagai orang berdosa.





2.      Bersaksilah dalam  hal saudara mendapat kesembuhan dan terlepas dari roh-roh najis.
Kehidupan kita pada masa lalu yang dikuasai oleh roh-roh najis sehingga kecelakaan dan kutuk tidak ada henti-hentinya, penyakit yang tidak dapat disembuhkan meskipun telah menghabiskan semua harta dan sumber daya.
Siapakah yang menyelamatkan kita dari semua itu? Bagaimana tidak kita menyaksikan kuasa dan hidup dari Injil dan Allah yang hidup?


3.      Bersaksilah bagaimana merubah diri sendiri dan lingkungannya
Kehidupan yang mengembara tanpa tujuan hidup dan putus asa yang tidak ada damai sejahtera, dan  tidak ada gembira. Siapakah yang menyelamatkan kita dari maut itu? Kita tidak mungkin menahan diri untuk menyaksikan Allah yang memberi kehidupan baru dan kuasa untuk melayani pekerjaan Yesus sambil memegang pengharapan kekal atas mahkota.


4.      Bersaksilah bahwa  Allah yang menuntun kita setiap saat.
Saat ini saja kita dijaga oleh para malaikat yang diutus oleh Allah. Roh-roh najis mengintai hidup kita siang dan malam. Tanpa kita  sadari betapa banyak kita dipelihara dan dilindungi dari kecelakaan dan segala hal bahaya, bagaimanaTuhan menuntun kita kepada berkat dan hidup?
Hal-hal yang kita saksikan banyak sekali yaitu keadaan kita sebelum dan sesudah kita percaya Yesus.
Orang kudus mempermuliakan Allah melalui kesaksian yang tak berhenti.
Orang kudus mempermuliakan Allah dan menyelidiki iman diri sendiri, lalu menuntun sesamanya kepada Yesus melalui kesaksian yang tak berhenti. Kehidupan orang kudus menurut kehendak Allah ialah menjalankan kehidupan iman yang tak berhenti kesaksian dengan pengalaman yang diberi oleh Roh Kudus.
Mengapa kita percaya Yesus sedangkan orang lain tidak dan tetap berada di dalam kutuk dan maut? Bagaimana kita menjadi anak-anak Allah dan memiliki pengharapan atas hidup kekal? Kita tidak bisa berdiam diri saja, tetapi harus bersaksi bahwa Allah yang mengaruniakan kasih anugerah.
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar