45. MATERI 2
“Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” Matius 6:21
Materi itu penting
dalam kehidupan iman, maksudnya penting itu bagaimana kita memakai materi untuk
kehidupan iman.
Materi yang ada di
tangan kita itu bukan milik kita sendiri tetapi milik Allah.
Allah yang
menitipkan materi kepada kita dan menginginkan kita memakai materi itu menurut
kehendak Allah. Demikian kita memindahkan materi ke sorga.
Mengenal hal-hal
seperti itu penting bagi kita (1 Korintus 15:42).
Mereka yang memiliki
iman yang mantap bersandar pada prinsip iman dari sorga daripada prinsip
ekonomi dunia.
Apakah Hubungan Materi dengan Iman itu?
Iman yang
sesungguhnya tidak akan terpengaruh pada
banyak atau sedikitnya materi, tetapi
tetap konsisten (Ayub 1:21-22).
“…..sebab bukan
hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri” (2 Korintus 12:14).
Selain Allah, yang
paling banyak mempengaruhi manusia di dunia ini adalah materi (Matius 6:24),
maka Allah ingin kita menguasai materi, namun jangan dikuasai oleh materi. Iman
yang sesungguhnya mendahului materi (Matius 6:33).
Iman yang kita
miliki tidak kelihatan, namun Allah memerintahkan kita agar menyaksikan iman
dengan mulut, dengan prilaku, dengan cara memberi persembahan. Allah khususnya
memerintahkan kepada orang yang menerima kasih anugerah agar mengucapkan syukur
dengan cara memberi persembahan secara konkrit (Ulangan 16:15-17; 2 Korintus
4:15). Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau
memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu
kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai
bukti bagi mereka."
Mereka yang memberi
materi kepada Allah yang tidak kelihatan dengan mentaati perintah-Nya itu
adalah yang percaya bahwa Allah ada, dan percaya akan sorga. Materi itu ukuran
yang bisa mengukur iman dan banyak atau sedikitnya pengharapan (Matius
6:19-21).
Tuhan juga
mengatakan bahwa materi itu ukuran untuk mengukur kadar kasih, “Sebab itu
Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah
banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia
berbuat kasih." (Lukas 7:47)
Kepada mereka yang
tidak memakai materi menurut kehendak Allah, materi itu sering menjadi batu
sandungan. “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena
ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia
melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.”
(Yakobus 1:14-15). Apalah artinya banyak materi atau kekurangan materi.
Berkat dari Allah
ada dua macam yaitu berkat rohani dan berkat duniawi atau materi. Bila kita disuruh memilih salah satu,
kita harus memilih berkat rohani (Kejadian 32:26).
Sebenarnya tidak
ada hubungan antara iman dengan banyak atau sedikit materi (Matius 5:45). Di
antara orang tidak percaya ada yang lebih kaya daripada orang percaya, juga
orang yang tidak memiliki iman yang kuat pun dapat memiliki lebih banyak materi
daripada yang kuat iman. Maka kita tidak boleh
mengukur seseorang telah menerima
banyak berkat hanya karena ia memiliki banyak materi.
Seseorang yang
memiliki atau mempersembahkan banyak materi, dia juga tidak boleh
mencampuri urusan gereja. Di dunia,
orang yang memiliki banyak atau sedikitnya saham sebanding dengan hak untuk
bersuara. Tetapi di gereja tidaklah demikian, mereka yang memiliki inspirasi
harus bersuara.
Pekerjaan gereja
tidak mungkin hanya diselesaikan dengan materi. Malahan materi itu sendiri
kadang-kadang menjadi hambatan yang utama
dan yang inti dalam pekerjaan gereja, doa, penginjilan dan pelayanan,
lalu dilengkapi dengan materi demikian baru dapat diselesaikan.
Tetapi bagaimanapun
juga, Tuhan ingin kita menanam lebih
banyak materi untuk pekerjaan Tuhan. Waktu itu, persembahan besar atau kecil
bukanlah masalah jumlah uang banyak atau tidak,
melainkan bobotnya jumlah persembahan dengan jumlah harta yang ia
miliki. Tuhan ingin kita mempersembahankan persembahan dengan segenap kekuatan
kita. Jika kita memberi banyak dengan cara tersebut baru kita memperlihatkan
iman (Lukas 7:47)
“Sebab mereka semua
memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua
yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya”
Tidak ada hubungan
antara banyak atau sedikit materi dengan iman. Pekerjaan gereja tidak dapat
diselesaikan hanya dengan materi malahan materi itu dapat menjadi hambatan
dalam pekerjaan Tuhan juga. Yang utama dan inti dari pekerjaan gereja itu
adalah doa, penginjilan dan pelayanan, lalu dilengkapi dengan materi, demikian
baru dapat terselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar