"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

MATERI 3



46. MATERI 3


“Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada”  Matius 6:21

Tidak ada hubungan langsung antara kita percaya Yesus dan menjadi orang kaya di dunia. Karenanya Alkitab mengatakan bahwa orang tidak percaya juga bisa menjadi orang kaya dan orang yang percaya juga bisa menjadi orang miskin (Matius 5:45).
Namun demikian, bila seseorang berdoa karena ingin  menjadi orang kaya tanpa tujuan, itu berarti  hanya kepercayaan yang mencari berkat materi.
Inti iman Kristen adalah keselamatan roh jiwa dan hidup kekal.

Memang selama kita hidup di dunia, kita tidak bisa menghindar berhubungan dengan materi. Jika demikian apa hubungannya antara iman dan kekayaan?


Sampai Mana Kita Menjadi Orang Kaya?


Kita harus menjadi orang kaya sebab kita menerima kasih karunia Yesus dan berkat (Roma 8:21).
“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (2 Korintus 8:9).

Di antara hak atas materi yaitu, hak milik, hak menahan, dan hak guna, hak yang ada hubungan dengan kita ialah hak guna. Bukanlah hal yang  penting bagi kita memiliki sesuatu atas nama diri sendiri (hak milik) atau berapa banyak harta yang ditahan
di tempat tinggal (hak menahan). Namun, yang terpenting ialah hak guna, sebab dengan hak tersebut, ketika kita ingin menggunakan materi untuk pekerjaan Allah,
bisa menarik milik orang lainpun.

Apa yang paling penting ialah hak guna. Sebab kita bisa menarik milik orang lainpun ketika kita perlu materi untuk pekerjaan Allah.  Orang yang demikianlah orang kaya yang memiliki hak milik secara rohani.

Sesungguhnya apa yang diperlukan ialah kecukupan makan untuk sehari, maka Allah membiarkan umat Israel memungut manna untuk sehari (Keluaran 16:4). Dalam doa Bapa Kami yang diajar oleh Tuhan sendiri juga, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11).

Alkitab mengatakan kepada orang yang mengumpulkan harta tetapi tidak memakainya untuk pekerjaan Allah:
“Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." (Lukas 12:20-21).
“Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.” (Yakobus 5:3).



Kemiskinan itu bukanlah sesuatu yang bagus, namun seharusnya mereka yang bertemu Yesus terlepas dari kemiskinan (2 Korintus 8:9).
“Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.” (Amsal 30:8-9)

Oleh karenanya sebaiknya kita menjadi orang kaya sampai kita menguasai dan memakai harta dengan iman.

 


Orang Kaya Juga Bisa Masuk ke Sorga


Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga”. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Banyak orang salah paham akan ayat ini sehingga mengartikan bahwa orang kaya tidak mudah ke sorga, sedangkan orang miskin mudah. Tetapi Yesus berkata bahwa tidak ada hubungan dengan kaya dan miskin, melainkan seorangpun tidak mungkin ke sorga dengan kuasa manusia.

Pada zaman Yesus mereka mengira bahwa orang yang melakukan Hukum Taurat, khususnya orang kaya yang memberi sedekah, kemungkinan besar akan masuk ke sorga. Akan tetapi Yesus berfirman bahwa orang kaya tidak bisa masuk ke sorga, maka mereka heran.

Bila orang kaya yang hidup menurut Hukum Taurat dan memberi sedekah saja sukar masuk ke sorga, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” (Matius 19:25). Yesus berkata-kata hanya satu kata, "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." (Ke sorga itu hanya karena percaya kepada Yesus) (Matius 19:26).

Sebenarnya, karena kaya seseorang tidak merasa perlu percaya kepada Yesus, dan karena kaya seseorang percaya kepada Yesus dengan sungguh-sungguh tanpa tekanan dari lingkungan. Sebaliknya ada orang mencari Yesus kerena ia miskin, dan ada juga yang tidak maju ke Yesus karena kekhawatiran nafkah kehidupan.

Orang kaya maupun orang miskin ke sorga bila ia percaya kepada Yesus. Siapapun masuk ke sorga meskipun seseorang kaya maupun miskin karena percaya kepada Yesus.
Orang kaya juga bisa masuk ke sorga akan tetapi biasanya orang berpikir bahwa orang kaya sukar sedangkan orang miskin mudah ke sorga. Tetapi Yesus tidak diagnosa demikian bahwa dengan kuasa manusia apapun tidak mungkin masuk ke sorga, tidak ada  hubungannya dengan banyak  atau sedikit uang, tetapi hanya oleh iman akan Yesus saja!

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar