16. PERSEMBAHAN 2
Kadang kala ada orang yang
menjalankan kehidupan iman karena paksaan dengan keluhan mengenai berbagai
persembahan. Sebab mereka masih menyangka, bahwa hal memberi persembahan itu
“rugi” atau kewajiban . Tetapi bilamana kita menyadari arti persembahan
masing-masing secara rohani dan dengan pasti, kita akan mengetahui bahwa
kesempatan untuk memberi persembahan masing-masing itu, itulah kesempatan
“kasih”, “syukur”, “berkat” dan kesempatan untuk mempersembahkan diri, yakni ia
akan menyadari rahasia Allah yang dimuatkan di dalam persembahan lalu menjadi
seorang yang hidup menurut kehendaknya.
1.
Sepersepuluhan
/ perpuluhan
Perpuluhan ialah yang memberikan 1/10 dari penghasilan kita
kepada Allah, itu bukan pajak, tapi karena sepersepuluhan itulah milik
Allah maka kita memberi kepada Allah (Maleaki 3:8). Perpuluhan itu bukan hukum Taurat,
tetapi Injil. Hukum Taurat disampaikan oleh Musa tetapi perpuluhan disampaikan
oleh Abraham (Kejadian 14:20). Lagi pula Yesus berkata dengan keadilan dan belas
kasihan dan kesetiaan, berilah perpuluhan! (Matius 23:23).
Perpuluhan adalah tanda kembali kepada Allah. Yakni
seperti orang yang tidak mengenal Allah tadinya, yang hidup tanpa mengetahui
1/10 dari penghasilannya itu adalah milik Allah, sehingga baru menyadari maka
berbalik dari kehidupan yang tadinya mencuri milik-Nya Allah dan berkeinginan
untuk hidup menurut kehendak Allah, tanda yang kembali kepada Allah dengan
keputusan, hidup menurut kehendak-Nya inilah perpuluhan (Maleaki 3:7-8).
Perpuluhan ialah iman yang mengakui bahwa segala-galanya
penghasilan kita itu adalah dari Allah. Perpuluhan itu bukan hanya 1/10
dari seluruh penghasilan tetapi seluruh akarnya dari penghasilan 9/10 keluar
dari akar tersebut akhirnya menjadi 10/10. Oleh sebab itu barang siapa yang
memperoleh akar itu sudah dijamin segala penghasilannya “Aku akan menghardik
bagimu belalang pelahap. Supaya jangan dihabiskannya hasil tanahmu dan supaya
jangan pohon anggur dipadang tidak berbuah bagimu , Firman Tuhan semesta alam”
(Maleaki 33:11)
Perpuluhan adalah kunci untuk melepaskan bendahara di sorga
“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu kedalam rumah perbendaharaan
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku. Firman Tuhan semesta
alam Apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan (Maleaki 3:11).
Ada juga orang menetapkan
penghasilan pendapatan dengan sendiri, tetapi Alkitab menyatakan “dari segala
sesuatu yang engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh
kepada-Mu (Kejadian (28:22)
Perpuluhan itu bukan
mengambil kiasan dalam arti “sedikit”
‘menunjukkan keikhlasan’ tetapi jelas seperti mengenai segala
persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba maka dari segala
yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung setiap yang kesepuluh,
harus menjadi persembahan yang kudus bagi Tuhan (Imamat 27:32, Ulangan
14:22-29, Bilangan 18:21)
Sebagai tambahan karena
kasih akan Allah yang semangat, kadang-kadang orang memberi juga lebih dari
1/10, kita tidak bisa menyalahkannya sebab perpuluhan itu hukum dari Allah maka
kita memberi menurut hukum-Nya, sedangkan kita boleh bersyukur dengan memberi
yang lebih dari 1/10 itu sebagai persembahan yang lain.
Selain itu mengenai uang
yang dipinjam itu boleh diberikan untuk memberi perpuluhan sampai kita mendapat
penghasilan, tetapi bila ia ingin memberi, bisa memberi persembahan syukur.
Anak-anak yang mendapat uang saku dari uang orang tua yang telah memberi 1/10
juga, ia baik memberi perpuluhan juga agar terbiasa dengan perpuluhan.
Perpuluhan yang utuh dan
suci adalah iman yang pasti teguh, bukti yang jelas, ia mengasihi Allah dan
iman yang memiliki janji terhadap Alkitab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar