33. THANKS GIVING FEAST
“Tujuh hari lamanya engkau harus
mengadakan perayaan bagi Tuhan, Allahmu ditempat yang akan dipilih Tuhan: sebab
Tuhan, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan dalam
segala usahamu sehingga engkau dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh. Ulangan 16:15
Thanks giving feast
yang diperintahkan Allah
Thanks giving feast adalah salah satu hari raya dari tiga hari raya,
yaitu yang diperintahkan oleh Allah kepada Israel.
- Hari Raya Roti Tidak Beragi
- Hari Raya Tujuh Minggu
- Hari Raya Pondok Daun
Pada hari raya pondok daun yang menjadi asal dari thanks giving
feast,
umat Israel mengingat dan bersyukur atas kasih anugerah Allah yang
menyelamatkan mereka dari perbudakan Mesir dan melindungi mereka dari padang
gurun.
Selama 40 tahun kehidupan di padang gurun, mereka dilindungi oleh Allah
dengan tiang awan dan api, air sejuk yang keluar dari bukit batu, dan manna yang turun dari langit dan burung
buyut dari Allah, mereka minum dan makan. Maka mereka merayakan dan bersyukur kepada
Allah dengan mempersembahkan korban persembahan dengan berkelimpahan (Imamat
23:34-44)
itulah arti Thanks giving feast.
Kita memperoleh keselamatan di dalam Yesus dan menikmati hidup dan berkat
yang bersandar kepada pengorbanan Yesus Kristus, oleh karena berkat yang
demikian kita terima, kita menyembah Allah dengan sukacita dan bersyukur dan
mengingat Allah pada harinya Thanks giving feast ini.
Marilah bersyukur
atas apa yang telah dan akan diberikan oleh Allah.
Pada hari raya Thanks giving feast kita bersyukur dalam arti “menuai” dan
“menyimpan”. Biasanya orang hanya bersyukur atas hal yang sudah lewat,
maksudnya atas hal yang telah dituai. Tetapi Allah berfirman “Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di
antaramu harus menghadap hadirat Tuhan, Allahmu ke tempat yang akan
dipilih-Nya, yakni pada hari raya roti tidak beragi, pada hari raya Tujuh
Minggu dan pada hari raya Pondok Daun, janganlah ia menghadap hadirat Tuhan
dengan tangan hampa, tetapi masing-masing dengan sekedar persembahan, sesuai dengan
berkat yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu” (Ulangan 16:16,17), dan
dari ayat 15 “… Harus engkau mengadakan
perayaan bagi Tuhan Allahmu di tempat yang akan dipilih Tuhan sebab Tuhan,
Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala hasil tanahmu dan didalam segala
usahamu sehingga engkau dapat bersukacita dengan sungguh-sungguh”. Bukan
hanya dengan hasil tuaian saja, tetapi kita harus bersyukur oleh karena kita
sudah diberkati dan akan diberkati lagi.
Ulangan 28:30 mengatakan “Engkau
akan bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi orang lain akan menidurinya.
Engkau akan membuat kebun anggur, tetapi tidak akan mengecap hasilnya” . Artinya
kutuk adalah hasil dari usaha orang dengan jerih payah, tidak kembali kepadanya tetapi kepada orang
lain.
Di dalam Lukas 12 juga Tuhan mengatakan walaupun orang kaya yang bodoh
bekerja keras dan mendirikan lumbung besar dan menyimpan segala hasilnya dan
hartanya tetapi dia sendiri tidak dapat memakan dan memakainya maka itulah
kutuk bagi orang kaya itu. Oleh sebab itu hal kita menuai itu juga adalah kasih
karunia dan hal yang akan kita pakai yang disimpan di lumbung juga kasih
karunia yang besar, maka kita layak bersyukur atas hal yang sudah kita tuai dan
atas hal yang sudah kita simpan. Kita harus bersyukur atas berkat yang telah
diberikan oleh Allah dan juga atas berkat yang akan diberi oleh Allah
Hari raya yang
penuh dengan pengharapan
Thanks giving feast itu adalah hari raya yang mana kita bersukacita atas
berkat yang sudah kita terima dan atas berkat yang akan kita terima dari Allah,
sambil menuai panen hasil tanah dalam satu tahun (Ulangan 16:13-17) dan sambil
mengharap usaha kita akan berhasil dan kita harus bersyukur karena, walaupun
kita berdiam di dunia sementara di dalam tubuh seperti pondok daun, tetapi
kampung halaman asli kita adalah kerajaan sorga yang disiapkan Allah bagi kita
(Ibrani 11”16) maka walaupun kemah tubuh ini dibongkar, kita tetap akan
memperoleh tempat kediaman yang kekal bagi roh jiwa kita di sorga (I Korintus
5:1-4)
Demikian Thanks giving feast ini adalah hari raya yang penuh dengan
pengharapan karena kita percaya dan bersyukur akan upah yang dibalas oleh Allah
pada hari terakhir dan atas upaya dengan jerih payah kita di bumi (Wahyu 21:3,
22:12).
Hari raya sukacita
besar dan syukur
Thanks giving feast adalah hari raya
pengucapan syukur dengan segenap kekuatan kita menurut berkat yang
diterima dari Allah (Ulangan 16:16). Selama satu tahun Allah menjaga kehidupan
kita dan memberi berkat sehingga kita memperoleh penghasilan maka kita bersyukur,
dan juga kita mengakui Allah telah menolong kita dalam segala hal maka kita
harus bersyukur .
Kita harus mengungkapkan iman kita dengan cara memberi persembahan yang
khusus selain persembahan minggu, perpuluhan dan sejumlah persembahan yang
dijanjikan (Imamat 23:37-38)
Seperti Umat Israel bersukacita di hadapan Allah dan bersyukur atas kasih
anugerah Allah yang memberi segalanya dalam kelimpahan dengan cara mereka
memetik buah dari pohon-pohon yang elok, ranting-ranting pohon korma,
cabang-cabang pohon rimbun dan gandarusa dan bersukacita (Imamat 23:40)
Marilah kita bersyukur secara demikian
·
Memberi dengan sukacita dan
sukarela
“Hendaklah masing-masing memberikan menurut
kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah
mengasihi orang yang memberi dengan sukacita” (II Korintus 9:7).
·
Memberi dengan hati tulus
“Dimana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada” (Matius 6:21)
·
Memberi dengan mengetahui bahwa
apa yang diberi kepada Allah bukanlah yang hilang
“Kumpulkanlah
bagimu harta di sorga disorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan
pencuri tidak membongkar serta mencurinya” (Matius 6:20)
·
Memberi dengan segenap kekuatan
dan dengan sukarela
“Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut
kemampuan mereka bahkan melampaui kemampuan mereka dengan kerelaan sendiri
mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih
karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.” (II Korintus 8:3-4)
·
Memberi dengan hati yang
mentaati
“Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini
kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Imam dan
persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka” (Matius 8:4)
·
Memberi dengan persembahan yang
akan diingat oleh Tuhan
“Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan
dua peser kedalam peti itu. Lalu Ia berkata : “Aku berkata kepadamu
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu” (Lukas 21:2-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar