"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Sabtu, 11 April 2015

Ibadah Pujian yang Sejati

Judul: Ibadah Pujian yang Sejati
Ayat Dasar: Mazmur 47:1-9
"Untuk pemimpin biduan. Dari bani Korah. Mazmur. Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja yang besar atas seluruh bumi. Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, suku-suku bangsa ke bawah kaki kita, Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggaan Yakub yang dikasihi-Nya. Sela. Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Para pemuka bangsa-bangsa berkumpul sebagai umat Allah Abraham. Sebab Allah yang empunya perisai-perisai bumi; Ia sangat dimuliakan."

Allah yang kita sembah, berdiam di tengah-tengah pujian. Tahta adalah tempat di mana Allah berada, yaitu di tengah-tengah kemuliaan. Ibadah adalah di mana kita memuliakan Allah dengan cara yang paling tinggi, ibadah berpusat pada Allah, di mana roh kita memuliakan Allah. Allah adalah Roh, kita harus memuliakan Allah dalam roh dan kebenaran. 

Kita harus dengan sekuat tenaga melayani Allah di dalam ibadah dengan segenap hati, segenap tubuh. Persembahan yang terbaik, tentunya pujian yang dapat menyenangkan hati Allah harus diberikan di dalam ibadah. Kita tidak boleh merampas kemuliaan Allah di dalam ibadah.

Pujian terdiri dari 2, pujian untuk ibadah dan pujian lain untuk acara KeKristenan. Di dalam pujian untuk ibadah, tidak boleh terdapat emosi dunia, tidak boleh ada emosi manusia. Pujian ibadah adalah pengakuan iman yang ditambahkan dengan nada. 

Di dalam nyanyian pujian tidak ada kasih anugerah untuk manusia. Kasih anugerah untuk manusia hanya ada di dalam Firman Allah. Di dalam nyanyian ibadah hanya ada pernyataan iman dan ucapan syukur. Dan pernyataan itu 100% milik Allah.

Abraham mempersembahkan Ishak bukan dengan emosi, tetapi itulah pernyataan iman Abraham, itulah nyanyian pujian sukacita Abraham kepada Allah. Abraham adalah yang bersukacita dengan sukacita Allah, yang senang hanya dengan ketaatan. Taat walau menderita, taat walau harus mempersembahkan diri. Jangan kita mabuk dengan nyanyian pujian yang disampaikan kepada Allah, jangan mencuri nyanyian pujian bagi Allah. Hanya Allah yang boleh menerima kemuliaan di saat ibadah, hanya Allah yang boleh mendengar dan menikmatinya. Marilah kita sukseskan ibadah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar