"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Jumat, 03 April 2015

Dari Maut ke Hidup

AYAT DASAR

"Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya. Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." (I Yohanes 3:13-16)

INTISARI KHOTBAH

Dari Maut ke Hidup

Allah yang kita sembah Bapa kita
Dia menjadikan kita satu saudara melalui Yesus (2Tim. 4:21)
menjadikan seluruh jemaat satu tubuh,
sebagai anggota tubuh-Nya (Rm. 12:5)
membiarkan menanggung sisa penderitaan bersama (Kol. 1:24)
Demikian iman kita bukanlah kehidupan sendirian (Kej. 2:18)
tetapi Allah membiarkan kita bekerja bersama
saling menunjang dan menghibur (Ibr. 10:24)
Oleh karena itu kita semua adalah satu saudara,
saling membujuk dengan kasih dan perbuatan baik,
menang berperang dengan dunia ini,
demikian menunggu harinya Tuhan (1Tes. 4:13-18)
Oleh karena itu kita mengenal,
kita sudah dipindahkan dari maut ke hidup,
tetapi yang tidak mengasihi saudaranya
tinggal di dalam maut,
yang tidak mengasihi saudaranya dianggap pembunuh
hidup kekal tidak tinggal di dalamnya (1Yoh. 3:14-15)
Bila Roh Kudus datang di dalam dirinya
maka dia harus berubah sesuai kehendak Roh Kudus

       Mari mengasihilah!
        Mengasihi saudara-saudara
        yang terikat dengan darahYesus
        dan harus saling menghibur

     • Orang yang mengalami roh-jiwanya pindah
       dari maut ke dalam hidup
       harus bersaksi dengan mengasihi

     • Tuhan menyerahkan nyawa untuk kita
        Kita juga mengimani
        dengan keputusan menyerahkan nyawa
        dan harus menjadi orang-orang
        yang mengabdi kepada Roh Kudus

Apabila kita orang yang menerima kasih karunia,
mengasihilah!
Supaya berdiri di hadapan Tuhan Yesus ketika Ia datang
kembali,
sungguh harus ada pekerjaan kasih

RANGKUMAN KHOTBAH


Allah yang kita sembah Bapa kita. Kita memanggil-Nya "Allah Bapa kami." Maka, "kami" itu artinya kita bukan diri sendiri, tetapi ada saudara-saudara yang bersama kita berdoa kepada Allah. Itulah mengapa Yesus mengajar berdoa "Bapa kami yang di Sorga" supaya kita sebagai tubuh Kristus bersatu dan bersekutu sebagai "kami" dan datang menghadap Allah bersama-sama sebagai "kami." Oleh karena itu iman monopoli Allah, hanya maju kepada Allah dengan iman yang seorang diri dan tidak datang mengakui sebagai "kami", sama sekali tidak diterima oleh Allah. Ketika Adam dibentuk dan berada di Taman Eden sendirian, Allah tidak melihat itu sesuatu yang baik, maka menjadikan Hawa baginya. Maka kehidupan iman kita bukanlah yang sendirian, tetapi sebagai satu saudara di dalam gereja, tubuh Kristus, menjalankan kehidupan iman sampai datangnya hari Tuhan.

Kain dan Habel bersama-sama mempersembahkan korban kepada Allah. Habel mempersembahkan dengan iman, Kain mempersembahkan dengan keikhlasan. Lalu Allah menerima korban Habel dan menolak korban Kain. Setelah itu Allah berfirman kepada Kain "dosamu sudah mengintip di depan pintu, ia sangat menggodamu, tetapi kamu harus mengatasinya." "di manakah adikmu?" Kain menjawab: "apakah aku penjaga adikku?" Demikian Kain tidak menaruh perhatian dan membenci Habel sehingga membunuhnya.

Hukum Taurat menetapkan apabila mematikan tubuh, disebut pembunuh. Tetapi Yesus katakan bahwa apabila membenci sudah membunuh. Dan juga, bila tidak membenci, apabila tidak menaruh perhatian, sebenarnya sudah membunuh; seperti Kain tidak menaruh perhatian "apakah aku penjaga adikku?" dan membunuh Habel. Dan pembunuh itu tidak ada hidup kekal, hanya tinggal maut (I Yohanes 3:13-16). Maka tidak mengasihi itu sudah dianggap pembunuh.

Yesus Kristus datang ke dunia ini mati di kayu salib untuk memberikan tubuh dan darah-Nya kepada kita semua. Yesus mengatakan "makanlah daging-Ku dan minumlah darah-Ku; itulah makanan dan minuman yang sejati." Ketika Perjamuan Kudus, Yesus juga berkata "Roti ini tubuh-Ku dan cawan ini Perjanjian Baru oleh darah-Ku; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Roti itu kumpulan tepung banyak yang menjadi satu; demikian pula jemaat / tubuh Kristus itu terdiri dari berbagai orang banyak yang menjadi satu tubuh. Mereka adalah yang menanggung sisa penderitaan Tuhan, dan apabila satu anggota tubuh bermasalah, seluruh tubuhpun bermasalah; itulah tubuh Kristus. Demikian kita harus mengenal arti Perjamuan Kudus.

I Korintus 11:26 mengatakan bahwa ketika makan dan minum Perjamuan Kudus, kita harus memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Apabila tidak melakukan hal itu, ia berdosa terhadap tubuh Tuhan. Itulah sebabnya Yesus berkata "Pergilah ke seluruh dunia dan muridkanlah segala bangsa, ajarkanlah mereka melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu." dan juga "Aku memberi kamu perintah baru: Kasihilah sesamamu manusia." Mengasihi Tuhan itu dengan melakukan perintah Tuhan. Karenanya mengasihi sesama itu maksudnya kita memberitakan keselamatan dari Yesus Kristus supaya orang itu keluar dari maut. Yehezkiel 33:4-8 mengatakan apabila kita sudah memiliki "sangkakala" kita harus memperingatkan saudara, teman, dan tetangga kita supaya bertobat. Jika tidak, darah mereka tertimpa & ditanggungkan atas kita. Itulah cara kita mengasihi. Gereja yang seperti roti yang dibagi-bagikan, pergi mengasihi dan memberitakan Injil menjadi roti yang dikunyah orang dunia. Alkitab mengatakan yang tidak mengasihi, itulah seorang pembunuh, berdosa terhadap tubuh Tuhan. Maka dosa yang tidak memberitakan Injil itu betapa berat.

Kita memberitakan Injil darah Yesus kepada mereka supaya mereka diselamatkan dan bersama-sama kita berdoa dan datang menghadap Allah sebagai "kami". Bagaimana bisa kita seorang diri saja mengatakan "kami"? Dengan demikian, orang yang tidak mengasihi seperti itu orang yang pembunuh, hanya mementingkan diri sendiri. Oleh sebab itu, seperti yang Alkitab katakan "Mengasihilah!"; Mari roh jiwaku mengasihilah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar