"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Selasa, 31 Maret 2015

Rendahkanlah Dirimu Lebih Lagi

Judul: Rendahkanlah Dirimu Lebih Lagi
Ayat Dasar: Matius 23:1-12

"Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Allah yang kita sembah adalah Tuhan, hakekat supranatural, maka tak bisa dengan tubuh manusia kita melihat dan meraba, dibatasi dengan ruang dan waktu. Melawan Allah adalah tidak mungkin dan bahaya. Maka Allah ingin menolong keterbatasan manusia. "Jadilah anak-Ku, hamba-Ku, umat-Ku." Maka kita diundang untuk hidup dengan Allah. Miliki kuasa besar, lepas dari dosa, dan ketakutan akan kuasa Allah. Allah memberi janji kepada yang percaya Yesus untuk menerima Roh Kudus, sehingga dapat menjalankan kehidupan iman dengan kuasa Allah. Roh Kudus adalah Roh dari Allah yang harus diterima karena Roh Kudus bekerja sama dengan manusia. Sehingga dengan taat Roh Kudus, dengan hidup dengan Roh Kudus dapat menjadi ilahi.

Yesus tidak jauh berbeda ketika menjadi manusia biasa, tetapi setelah dibaptis dan dipenuhi Roh Kudus, Yesus hidup dengan diseret oleh Roh Kudus. Dan Yesus mulai melakukan tanda-tanda heran, tanda-tanda ke-Tuhanan. Yesus mati seperti manusia dan dibangkitkan dengan Roh Kudus. Sangat berbeda dengan orang yang menerima dan tidak menerima Roh Kudus. Ketika menerima Roh Kudus akan ada tanda-tanda, kuasa seperti anak Allah. Kita harus memikul salib, abaikan diri, ikutlah Yesus! Orang yang sombong sangat memalukan Allah. Jangan bangga dengan tubuh, bekerja dengan Roh Kudus. Jangan munafik seperti orang Farisi.

Yesus datang untuk melayani, Yesus datang dengan merendahkan diri dan membasuh murid-murid-Nya. Di dalam ibadah harus rendah hati. Ibadah adalah intisari dari kehidupan iman. Di hadapan Nama Yesus harus rendah hati, tidak ada yang dapat dibanggakan. Allah menyelamatkan orang yang paling rendah. Anak Allah datang di tempat paling rendah di dunia. Orang yang penuh dengan Roh Kudus adalah orang ilahi. Orang ilahi tidak memegahkan tubuh tetapi hanya mentaati kehendak-Nya dan melayani Allah. Mari kita merendahkan diri kita lebih lagi! Ini adalah Iman dan Berkat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar