"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Sabtu, 28 Maret 2015

Sujud dengan Rendah Hati

Judul: Sujud dengan Rendah Hati
Ayat Dasar: Matius 26:36-46

"Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

Allah yang kita sembah sempurna. Firman adalah yang menciptakan dan menyempurnakan. Segala sesuatu terjadi menurut Firman Allah menurut Firman Allah, harus hidup menurut Firman Allah. Iblis adalah yang menghalangi Firman Allah, sehingga manusia binasa. Kita harus menuruti Firman Allah, karena kita dijadikan menurut Firman Allah. Kita adalah yang bertobat sehingga bisa menjadi orang Kristen yang penuh Roh Kudus, Roh Kudus yang mendorong, mengubah sehingga kita bisa berbuah dan hidup seturut Firman. Alkitab memuat Firman Allah.

Perjanjian Lama menyatakan kehendak Allah melalui Israel. Selama 40 tahun, Israel mengenal Allah yang lebih berkuasa, lebih besar dari manusia. Mereka hidup dengan sadar keberadaan Allah yang memberi berkat, kutuk, hidup dan mati. Mereka sadar bahwa manusia tidak boleh melawan Allah. Hukum Taurat dan Perjanjian Lama adalah yang menunjukan iman takut akan Allah, maka menaklukan diri kepada Allah. Perjanjian Baru membuat dunia mengenal kasih Allah. Kita mendapat hidup dan kebenaran melalui Yesus. Ketika kita berdoa, itulah sikap kita paling merendahkan diri di hadapan Allah. Doa adalah saat ketika kita meninggikan Allah, dan merendahkan diri ke tempat yang paling rendah. Doa bukanlah yang menyuruh Allah. Ibadah juga adalah saat kita paling merendahkan diri. Ibadah harus seperti ibadah Habel, rendahkan diri sehingga ditinggikan.

Keselamatan hanya dengan nama Yesus, tetapi ketika kita taat perintah, kita bisa mendapat upah. Prinsip mengabdi kepada Allah:

1. Mendapat pengampunan dosa, 
2. dilahirkan kembali oleh Roh Kudus, 
3. menaklukan diri dengan rendah hati, 
4. mengabdi kepada Allah Bapa. 

Rendah hati adalah orang yang mengabaikan diri, tidak ada keinginan diri. Rendah hatilah maka akan ditinggikan Allah. Ibadah dan berdoa harus seperti Yesus, sujud di taman Getsemani dengan rendah hati. Allah mendengar doa orang kudus seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar