"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Rabu, 18 Maret 2015

Makan dan Minumlah Tubuh Tuhan

Makan Dan Minumlah Tubuh Tuhan
Yohanes 6:53-58


Khotbah Hari Tuhan Gereja Sungrak Seoul
Gembala Senior Kim Ki-Dong
3 November 2013
Indonesia: 25 Mei 2014

"Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."


Intisari Khotbah

Allah yang kita sembah Bapa Kehidupan
Dia mengutus Yesus kepada dunia
supaya menghidupkan dunia (Yoh. 3:6)
Hikmat dan pengetahuan seperti ini
diberikan Allah secara langsung
Siapakah yang mengabaikan itu? (Yoh. 17:3)
Tetapi dunia tidak mengakui Injil ini
dan tidak percaya (1Kor. 4:3-4)
Allah adalah Yang hidup,
Pencipta, Yang menghidupkan, dan Hakim Agung
Apabila tidak percaya itu
artinya memberontak kepada Allah (Yoh. 8:44-45)
Makan daging Allah dan minum darah Allah
itulah iman dan kerinduan akan Allah (Yoh. 6:53)
Oleh sebab itu
iman itu bukan filsafat tetapi pengalaman (2Kor 13:5)
Bila seseorang tidak mengalami dan habis waktu sia-sia
akhirnya akan menghadapi hari yang mengerikan
(Ibr. 10: 26-31)
Kita harus percaya dan mengalami
sesuai dengan kehendak Allah
Dia memberikan Roh Kudus di dalam hati kita
supaya kita mengalami apa yang kita percaya (Yoh. 1:13-14)

        Mari mengalami iman sungguh-sungguh
        Iman yang diberikan Allah itu kebenaran (T)
        Bila kita mengalami kebenaran (T)
        maka kita dapat hidup benar

        Bila mengalami kebenaran (T) ada tanda-tanda,
        tetapi jika tidak mengalami kebenaran (T)
        tidak ada kuasa dan tanda-tanda
        Roh Kudus adalah Roh Kebenaran
        yang datang untuk itu

        Jangan menghabiskan waktu sia-sia
        tetapi dengarlah firman Allah pada saat ini
        Firman Yesus itu kebenaran (T)

Orang yang sakit pasti sembuh
bila mengalami firman Alalh
Pasti sembuh bila mengalami kebenaran (T)

Rangkuman Khotbah

Apa Itu Yang Ingin Diberi Allah Kepada Kita?

Allah yang kita sembah Bapa kehidupan. Orang Kristen menerima kasih Allah, hidup-Nya, daripada memberikan kebaktian sebagai orang yang beragama yang hanya menerima ketenangan pikiran dan kenyamanan. Segala yang hidup di bumi tahu bagaimana cara menghormati kehidupan mereka. Mereka semua menghargai kehidupan mereka sendiri di atas segalanya. Seekor lalat atau seekor nyamuk mencoba untuk mempertahankan hidupnya dengan menjadi waspada. Seluruh 66 kitab dalam Alkitab semua berbicara tentang kehidupan. Ketika orang menginjil, mereka mengatakan, “Jika kamu datang ke gereja, kamu akan menerima berkat!” Tetapi, Allah memanggil kita supaya Dia memberikan kita hidup lebih dari apa pun.

Beberapa orang hidup untuk daging mereka bukan untuk roh jiwa mereka. Seluruh perhatian mereka ialah pada kesejahteraan daging. Kenyataannya ialah bahwa roh jiwa adalah salah satu yang kekal. Tubuh bisa kehilangan hidupnya kapan saja, karena itu adalah yang sangat rapuh. Orang lain memfokuskan perhatiannya pada keberhasilan hidup atau membuat jutaan dolar. Kepada orang-orang seperti itu, Yesus katakan, “Tetapi firman Allah kepadanya, "Hai engkau orang bodoh! Pada malam ini juga roh jiwamu akan diambil dari padamu; dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Lukas 12:20). Tubuh itu seperti pot tanah liat yang bisa pecah kapan saja. Karenanya, kita harus menerima kasih anugerah Allah sementara kita mempunyai kesempatan yang disebut 'tubuh.' Tubuh dapat lengkap melalui Yesus Kristus. Namun, itu bukanlah mengapa Allah mengutus Dia ke dunia ini. Di masa lalu, Nephilim hidup sampai ribuan tahun, tetapi umur panjang mereka tidaklah penting bagi Allah. Kehendak Allah terhadap kita ialah hidup kekal bersama-Nya.

Mengapa Kita Perlu Untuk Menerima Hidup Kekal.

Yohanes 3:16 katakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Allah memberikan Yesus Kristus tidak untuk tubuh melainkan untuk roh jiwa manusia. Hanya roh jiwa saja yang dapat menerima kekekalan. Dosa itu mengerikan karena upahnya ialah maut (Rom. 6:23). 'Maut/kematian' di sini tidak berarti kematian tubuh. Orang berdosa masih bisa hidup lama dengan sehat, dan orang benar bisa mati lebih awal karena penyakit. Apa yang Allah ingin berikan pada kita bukanlah hidup yang seperti binatang, tetapi hidup kekal, yang adalah hanya kepunyaan Allah (Yohanes 10:10). Kita percaya di dalam Yesus Kristus karena kita mengharapkan untuk menerima hidup kekal itu ke dalam roh jiwa kita. Kita bertobat dan menerima penebusan dosa untuk alasan yang sama.

Ketika di dalam daging, kelihatannya seperti tidak ada perbedaan antara orang percaya dan orang yang tidak percaya. Tetapi, ketika mereka meninggalkan tubuh mereka, di mana mereka akhirnya sangat berbeda. Roh jiwa yang sudah diampuni akan pergi ke Firdaus, tetapi roh jiwa yang tidak diampuni akan mengembarai dunia ini sampai waktunya genap baginya untuk masuk ke jurang maut. Dalam kitab Lukas, ada cerita dimana setan/roh najis memohon kepada Yesus untuk tidak mengirim mereka ke dalam jurang maut (Lukas 8:31). Bagi orang dengan rentang umur 120 tahun, jika dia mati pada lima puluh tahun, dia akan mengembarai dunia ini sebagai setan/roh najis untuk tujuh puluh tahun selanjutnya. Roh najis berpindah dari seorang ke yang lain untuk luput dari kesengsaraan di Hades (alam maut), tetapi pada akhirnya, mereka akan berakhir di jurang maut. Jurang maut itu seperti sebuah tempat yang mengerikan yang di mana roh-roh najis/setan-setan mencoba melakukan apapun untuk menghindarinya.

Yang berada di dalam jurang maut pasti akan masuk ke dalam lautan api setelah Tuhan kembali. Mereka yang baru saja nyaris tidak berhasil masuk ke janji Allah melalui hukum Taurat akan dihakimi menurut perbuatan mereka. Mereka yang tidak bisa masuk baik ke dalam Perjanjian Pertama maupun Kedua akan masuk ke dalam lautan api. Mengenai lautan api, yang juga diketahui sebagai neraka, Yesus katakan, “Dimana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam” (Markus 9:48). Dalam lautan api, ada banyak rasa sakit dan siksaan dimana orang akan mencari kematian tapi tidak mendapatnya. Sebuah mimpi buruk adalah hal yang menakutkan, tetapi saudara bangun dari mimpi itu. Ilmuwan mengatakan bahwa mimpi berlangsung sekitar 24 detik. Sebuah mimpi buruk yang tidak bertahan selama satu detik menghantui kita sementara waktu. Bagaimana bisa seorang manusia yang bahkan tidak bisa bertahan dalam mimpi buruk yang singkat menanggung penderitaan di neraka? Allah mengutus Yesus kepada kita supaya kita bisa menerima hidup kekal di Sorga karena Dia ingin mencegah kita dari pergi ke dalam lautan api.

Untuk Alasan Apakah Kita Bergantung Pada Yesus?

Mereka yang datang sebelum Yesus mengalami pengampunan dosa mereka. Kisah 2:38 mengatakan, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu; dan kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Manusia dapat menerima penebusan untuk dosanya hanya ketika dia benar-benar tenggelam dalam Yesus dan menjadi satu dengan-Nya. Mengalami hal ini di dalam daging disebut baptisan. Dalam 1 Petrus 3:21, dikatakan bahwa baptisan adalah 'kiasan yang menyelamatkan kita.'

Ketika seseorang menghadapi kesulitan dalam hidup atau ketika mereka gelisah, mereka pergi kepada teman dekat dan mengatakan, “Jangan beritahu siapapun, tetapi aku mempunyai sesuatu yang aku mau lepaskan/bebaskan dari hatiku.” Hal ini terjadi banyak bagi orang yang ada di luar gereja. Kenyataannya adalah dosa atau perasaan bersalah tidak bisa terhapus oleh 'konseling' ini. Orang yang mendengarkan dapat mengerti ceritanya, tetapi dia tidak bisa mengampuni dosa apapun. Orang mungkin merasakan kelegaan yang rahasianya dia bagikan kepada orang lain, tetapi orang yang sekarang tahu rahasianya akan mengingat rahasia itu (dosa atau kesalahan) selamanya. Orang yang tahu rahasianya bisa menjadi istri saudara atau suami saudara, tetapi mereka tidak bisa mengampuni dosa saudara. Saudara mungkin merasakan lega bahwa saudara mengaku rahasia saudara kepada orang lain, tapi itu hanya akan membawa penyesalan pada akhirnya karena hal itu tidak pernah dilupakan.

Yang hanya mampu mengampuni dosa kita ialah Yesus Kristus karena Dia mencurahkan darah dan mati bagi kita. Imamat 17:11 katakan, “Karena hidup tubuh ada di dalam darah, darah itulah yang mengadakan penebusan bagi roh jiwa,” dan Ibrani 9:22 katakan, “Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” Yesus mengampuni dosa kita juga berarti bahwa Dia tidak akan pernah mengingatnya. Allah adalah mahatahu, jadi apa yang tidak diketahui-Nya tentang manusia? Namun, sejak Dia mengampuni dosa kita dengan mencurahkan darah-Nya, Dia tidak lagi mengingat dosa kita. Kepada perempuan jalang yang tertangkap basah, Yesus katakan, “Aku pun tidak menghukum engkau; pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:11) supaya membiarkannya tahu bahwa Dia tidak akan mengingat lagi dosanya. Di antara manusia, tidak ada yang mengampuni dosa kita, tetapi Tuhan kita tidak pernah mengingat dosa kita. Dengan berpikir seperti ini, apakah ada alasan mengapa kita harus menahan diri dari mengakui segala dosa kita kepada Tuhan?

Di dunia ini, bahkan orang Kristen melakukan dosa. Sebelum kita menjadi orang Kristen, kita tahu bahwa menempatkan pikiran dalam tindakan adalah dosa. Namun, setelah menjadi orang Kristen, kita telah belajar bahwa baik tindakan maupun pikiran adalah dosa. Bagi orang yang mengakui dosa itu kepada orang lain agar mereka bisa merasa lega atau tenang hanya akan binasa pada akhirnya. Alasannya adalah karena roh jiwa mereka akan mengakui segalanya di hadapan Hakim Agung seperti dikatakan, “Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati” (I Petrus 4:5). Bahkan jika seseorang lupa akan dosanya sendiri, roh jiwa mereka akan mengakui segalanya di hadapan Hakim Agung dan pembalasan dosa akan dituntut darinya. Bagi kita, kita harus mengakui segala rahasia kita kepada Tuhan sebelum roh jiwa kita harus mengakuinya di depan Hakim Agung suatu hari.

Allah menyebut mereka yang telah dibaptis dalam nama-Nya sebagai orang benar dan Dia membenarkan mereka sebagai anak-anak-Nya (Ef. 1:3-6). Dunia bisa mencap kita sebagai orang munafik, tetapi Tuhan tidak melihat kita seperti itu. Ini karena Dia telah mengampuni kita dari dosa kita, dan tidak mengingatnya lagi. Dengan kebenaran (T) ini, kita tak bisa menolong tetapi mengasihi, bergantung, dan bersukacita di dalam Dia. Jika kita keluar melangkah satu langkah dari Yesus, kita hanya akan binasa. Kasih yang kita terima di dalam Yesus bukanlah sebuah hadiah dari tindakan kita, tetapi hadiah yang gratis dari Allah.

Pengalaman Apakah Yang Kita Dapat Melalui Roh Kudus?

Sebagai jaminan penebusan dosa-dosa kita, Allah memberi Roh Kudus sebagai hadiah. Bagi seorang yang telah menerima Roh Kudus, mereka tidak hanya mengalami perubahan dalam roh jiwa mereka, tetapi mereka juga mengalami „lidah yang baru. (bahasa roh/bahasa baru) (Markus 16:17). Kata 'lidah yang baru' (bahasa roh/bahasa yang lain) tidak berarti dialek/bahasa dari daerah tertentu di dunia. Seperti yang tertulis, kata itu berarti bahasa roh (Inggris: lidah yang baru). Ketika saudara dipenuhi dengan Roh Kudus, saudara akan dengan kuat berbicara dalam bahasa roh seperti kipas yang berputar. Bahasa roh adalah berbicara rahasia kepada Allah dalam roh yang lebih baik daripada bahasa yang dimengerti oleh manusia (I Kor. 14:2). Ketika kita melihat kata-kata Rasul Paulus, “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.” (I Kor. 14:18), kita dapat melihat betapa bermanfaatnya bahasa roh. Setelah kejatuhan Adam, manusia tidak bisa berkomunikasi dengan Allah. Akan tetapi, orang percaya sekarang bisa berbicara rahasia-rahasia kepada Allah oleh Roh Kudus, karena mereka telah diampuni dengan darah Kristus. Kita tidak mengetahui realitas dari situasi kita. I Korintus 2:11 mengatakan, “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.” Oleh karenanya, kita bisa mengalami roh kita secara langsung menyampaikan kepada Allah hanya apa yang roh kita tahu oleh Roh Kudus.

Beberapa orang membuat orang yang bahkan tidak memiliki jaminan penebusan untuk mengatakan “Halleluya!” berulang-ulang supaya ia bisa berbicara daalam bahasa roh. Orang bisa berbicara dalam bahasa roh dengan cara ini, tetapi cara yang paling ideal adalah bagi orang yang menerima kepenuhan oleh Roh Kudus dan berbicara dalam bahasa roh secara alami dan kuat. Berbahasa roh ketika dipenuhi dengan Roh Kudus juga berguna bagi orang yang keinginan untuk disembuhkan. Akan tetapi, saya melihat bahwa beberapa orang berdoa dalam bahasa roh seola-olah mereka berbisik. Ini adalah tanda bahwa mereka tidaklah dipenuhi dengan Roh Kudus. Tidak ada catatan yang mengatakan, “Dia disembuhkan karena dipenuhi dengan Roh Kudus” atau “Dia melakukan tanda-tanda dan keajaiban dengan dipenuhi Roh Kudus.” Namun, Alkitab mengatakan “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” (Kisah 2:4).

Beberapa orang berhenti berbahasa roh karena mereka pikir hal itu adalah konyol atau tidak pantas bagi mereka. Tetapi, sebagai seorang Kristen, kita harus mematuhi firman Tuhan. Ibrani 6:4-6 memperingatkan kita, “Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.” Hal itu sangat sulit untuk kembali kepada kasih mula-mula setelah kehilangannya (Wah. 2:4). Kita harus berlari dengan rajin setelah kita menerima kasih karunia-Nya. Sama seperti tongkat Harun, ketika batang berbuah, perlu ada daun. Ketika ada daun, itu perlu untuk berkembang. Ketika itu berkembang, harus ada buah. Dan buah harus matang. Bagi orang yang menerima Roh Kudus, mereka harus menghentikan kehidupan ibadah agama dan mulai menjadi yang dipimpin oleh Roh Kudus. Berbahasa roh harus menjadi sebuah pengalaman di mana saudara menyampaikan kepada Allah tentang hal yang ada di dalam roh jiwa dengan sungguh-sungguh.

Lidah adalah hal yang paling sulit dijinakkan di dunia ini. Manusia menjinakkan segala macam binatang, burung, serangga dan ikan tetapi lidah itu hampir mustahil untuk dijinakkan (Yakobus 3:7-8). Lidah sewaktu-waktu sangatlah gegabah dan sembarangan. Tidak peduli berapa banyaknya saudara ingin untuk menyembunyikan kesalahan saudara, roh jiwa saudara akan mengakui semuanya pada akhirnya di hadapan Hakim Agung, dan saudara tidak akan bisa untuk menghindar dari peghukuman kekal. Inilah alasan mengapa kita tinggal di dalam Yesus. Meskipun dunia tidak mengampuni kita dan menganggap kita sebagai bidat, Yesus mengampuni dan tidak akan mengingat dosa-dosa kita.

Apa Yang Kita Perlukan Untuk Kita Makan Dan Minum?

Kita adalah orang yang percaya dan melakukan firman Allah yang hidup. Firman Allah bekerja melampaui ruang dan waktu. Kita harus menjadi orang yang ahli (tukang) dalam firman Allah. Hanya mereka yang ahli dalam pengetahuan akan Yesus bisa dikatakan orang yang benar-benar mengenal kebenaran (T). Ketika saudara belajar mengendarai sepeda, saudara jatuh beberapa kali, tetapi saudara tidak akan jatuh terus ketika saudara terus melakukannya. Mengenal kebenaran (T) itu sama. Bagi orang yang tidak mengenal kebenaran (T) dan dengan sengaja terus berbuat dosa, tidak ada lagi korban untuk dia (Ibr. 10:26-27). Sama seperti orang yang berjalan di atas air jatuh ketika ia ragu-ragu, mereka yang hanya mengecap kebenaran hanya akan menolak kerajaan Sorga nantinya.

Orang-orang meminum jamu agar menjaga tubuhnya tetap sehat. Orang-orang yang ada di Asia Timur telah melakukannya selama 3000 tahun terakhir. Ada bermacam-macam ramuan daun-duanan untuk obat, akar, dan kulit pohon di dalam obat. Orang menyeduh campuran ramuan ini untuk mengekstrak setiap sedikit manfaat darinya. Mereka minum jamu supaya tubuh mereka bisa menyerap setiap elemen berguna dari ramuan obat. Mengapa orang tahu bagaimana memanfaatkan jamu-jamuan ini, tapi bukan firman Allah? Kita harus benar-benar mengenal Gambar Kehendak Allah. Bahkan Yesus telah mengatakan, “Kamu harus makan dan minum tubuh-Ku.” Bagi kita, kita harus menerima segala sesuatu yang Ia telah lakukan, katakan, dan ajarkan ke dalam roh jiwa kita.

Berdasarkan hukum Taurat, binatang yang cocok untuk pengorbanan kepada Allah adalah yang memamah biak seperti lembu sapi, domba atau kambing. Ketika seekor sapi makan di pagi hari, kita dapat melihat bahwa perut kirinya penuh. Saat sore, perut kanannya penuh, bukan kiri. Apa yang terjadi adalah bahwa sapi mengunyah biak dari perut kiri kemudian menempatkannya ke dalam perut kanan. Melalui proses ini, sapi berulang kali mengunyah biak dari waktu ke waktu. Dengan cara yang sama, kita harus merenungkan firman Allah terus menerus.

Ketika bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah memerintahkan mereka untuk menyembelih domba, mengoleskan darahnya di ambang pintu, dan memakan seluruh binatang itu, termasuk tulangnya. Ia memerintahkan mereka untuk tidak mematahkan salah satu tulangnya (Kel. 12:46). Firman itu kemudian digenapi oleh Yesus. Saat Dia disalibkan dengan dua orang penjahat, kaki para penjahat dipatahkan, tetapi kaki-Nya dibiarkan tidak patah (Yohanes 19:33). Yesus pergi ke dalam kubur dengan tubuh itu dan dibangkitkan dengan tubuh yang sama. Dengan cara yang sama, kita harus menerima dan melakukan firman Allah yang tak berubah bukannya menambahkan atau mengurangi itu.

Yesus katakan, “Dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.” (Yohanes 5:38), dan “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3). Kita harus mengunyah firman Allah sampai kita menguasai pengetahuan tentang Yesus Kristus, yang disaksikan oleh Kitab Suci.

Apa itu Perjamuan Tuhan? I Korintus 11:26 katakan, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” Tuhan mencurahkan darah-Nya dan mati di salib untuk menebus dosa-dosa kita. Dia tidak lagi mengingat dosa-dosa kita. Siapakah yang dapat menghakimi kita jikalau Allah tidak menghakimi kita? Sejak kita menerima anugerah besar ini dari Allah, kita harus memperoklamasikan pekerjaan Yesus sampai ke ujung bumi. Pada saat kita mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan, kita seharusnya tidak menganggapnya sebagai sebuah ritual, tapi melakukan firman-Nya untuk pergi sampai ke ujung bumi dan berkhotbah untuk mereka. Kita harus mengerti firman-Nya, “Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.” (Yohanes 4:35).

Tak seorangpun di dunia ini yang mengampuni dosa-dosa kita. Satu-satunya yang memilih untuk tidak mengingat dosa-dosa kita ialah Yesus Kristus. Ketika kita bergantung pada-Nya, Ia mengutus Roh Kudus kepada kita dan kita bisa berbicara dalam bahasa roh (Inggris: dalam lidah yang baru) kepada Bapa kita. Oleh karena itu, kita harus bergantung dan mempercayai Dia yang mengampuni dosa-dosa kita, satu-satunya yang mengampuni dosa-dosa kita, dan satu-satunya yang memberikan kita lidah yang baru (bahasa roh) untuk berkomunikasi dengan-Nya dan memberikan kita kuasa. Kita seharusnya tidak pernah untuk mengecap karunia-karunia dari Roh. Sebaliknya, kita harus minum dan memakan Yesus oleh Roh Kudus. Kita harus pergi ke seluruh dunia daripada mengabaikan Roh Kudus.


Rangkuman Bahasa Korea oleh Pdt. Ki-Taek Lee
Diterjemahkan oleh Pusat Misi Terjemahan Bahasa Inggris Shee Mu Awn
www.SungrakBerea.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar