"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Sabtu, 28 Maret 2015

Percaya Janji dari Allah

Judul: Percaya Janji dari Allah
Ayat Dasar: Ibrani 11:6-16

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka."

Allah yang kita sembah adalah yang tidak berubah, maka Allah bisa dipercayai. Bilangan 23:19 berkata bahwa Allah bukanlah manusia, maka tidak berubah. Kepada manusia, Allah memberikan segala ciptaan untuk dikuasai oleh keinginan manusia, maka manusia bisa meningkatkan hal tersbut guna untuk manusia (Kej 1:28).

Binatang adalah hakekat yang tidak perlu berusaha di bawah matahari, maka ketika tidak ada air, binatang pasti binasa. Namun manusia adalah yang bisa berusaha meski tidak ada air. Maka Allah ingin manusia juga berusaha untuk dunia rohani, maka Alkitab berkata "mintalah, carilah, ketoklah!" Kita harus berusaha mengenal dunia rohani dengan keinginan kita, maka datanglah kepada Allah.

Yohanes 14:17 berkata bahwa dunia tidak mengenal Allah. Tapi kita harus datang kepada Allah dengan keinginan, meski ada keinginan, tapi tidak ada perbuatan itu adalah sia-sia. Maka iman dan perbuatan bekerja bersama. Iman itulah yang membuka jalan untuk dunia rohani.

Banyak orang salah sangka dengan firman kalau tidak mengabaikan diri, tidak layak ikut Yesus. Mengabaikan diri di sini bukanlah bertapa tetapi mengabaikan keinginan sendiri dan mengakui kehendak Allah. Ibrani 5:7 mengatakan Yesus mengutamakan kehendak Allah. Roma 8:27 juga berkata bahwa Roh Kudus menolong kita untuk mengerti kehendak Allah.

Keluaran 3:13 berkata bahwa Allah adalah yang berada dengan sendiri-Nya, yakni hidup dengan kehendak sendiri. Iblis menggoda manusia supaya jadi seperti Allah, yaitu hidup dengan sendirinya. Itulah dosa. Karena itu kita mendekati yang bisa menolong kita, itu bukan dengan keyakinan kita melainkan karena firman.

Perjanjian Lama berisi tentang janji kedatangan Juruselamat dengan kiasan sedangkan PB berisi tentang kehidupan pelayanan Yesus yang selaras dengan Perjanjian Lama juga tentang janji kedatangan Yesus kedua kali, itulah yang kita imani. Kita harus mendapat janji itu dan janji Allah harus tergenapi dalam kita. Iman kita adalah percaya janji Allah itu, supaya tergenapi dalam kita.

Ibadah adalah pertemuan, itu oleh karena janji, bukan karena keyakinan sendiri. Hal kita beribadah itu kita seperti duduk di hadapan janji. Mazmur 105:4 berkata carilah wajah Allah selalu. Mereka yang mencari wajah Allah adalah yang diberikan janji oleh Allah seperti Abraham, Ishak dan Yakub yang di beri janji karena mencari Allah.

Bukan hanya janji, tetapi kita juga dapat kuasa dari Allah yang memberi janji tersebut. Jika kita beribadah tanpa janji, itu sama dengan penyembahan berhala. Ibadah adalah kehormatan yang menerima janji tersebut. Mereka yang menerima janji tersebut, bersukacita sedangkan mereka yang tidak menerima janji, akan bosan dalam ibadah. 1 Korintus 15:12-19 berkata adalah malang juga tidak menerima janji Allah. Janji Allah adalah iman kita, maka harus menerima janji Allah.

Mari roh jiwaku, terimalah janji Allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar