"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Banyak di antara mereka yang menjadi percaya; juga tidak sedikit di antara perempuan-perempuan terkemuka dan laki-laki Yunani." (Kisah Para Rasul 17:11-12)

Translate

Minggu, 15 Maret 2015

Surat Gembala Untuk Jemaat GBSI

Ikan salmon melewatkan hampir semasa hidupnya di laut, sesudah ia dilahirkan di air tawar, dan kembali lagi ke air tawar lalu bertelur. Telur ikan salmon akan menetas dan pergi ke laut untuk menjadi besar lalu akan kembali ke tempat di mana dia dilahirkan. Masa bertelur mereka adalah musim panas atau musim gugur. Mereka tiba di hulu sungai di mana mereka dilahirkan dan akan bertelur sesudah berenang ribuan km, selama beberapa bulan.

Salmon betina tiba di tempat bertelur, di tempat yang dangkal dengan gelombang air yang tenang, menggali kerikil dan pasir dengan ekor, sirip, dan tubuhnya. Hanya salmon jantan yang menang saja, yang dapat membuahi telur, salmon jantan harus membuahi segera dalam waktu 10-30 detik ketika telur dikeluarkan, jika lewat waktu, telur-telur itu tidak dapat menetas. Lalu salmon betina menutupi telur-telur dengan kerikil dan pasir, menggunakan ekor dan siripnya. Dia berpindah-pindah tempat sampai melahirkan semua telur-telur, sebanyak kira-kira ribuan telur pada 6 sarang. Sampai mati berputar-putar di tempat telurnya berada untuk melindunginya. Tujuh hari sesudah bertelur, salmon betina dan jantan akan mati kelelahan.


Telu menetas 3-4 bulan kemudian. Ikan salmon muda itu bersembunyi di bawah kerikil, beberapa minggu, tetapi hampir semua mati dalam 2-6 bulan. Ada jenis yang tinggal di air tawar selama 3 tahun. Dan hanya sedikit saja yang berhasil melakukan perjalanan ke laut. Mereka berada di laut selama 6 bulan sampai 5 tahun. Ketika sudah dewasa dan sampai masa bertelur, mereka pulang ke sungai di mana mereka dilahirkan. Untuk itu harusberenang melawan arus sungai yang deras dan melewati 3 meter air terjun. Hal ikan salmon melewati air terjun, seperti manusia melompat gedung 4 lantai.

Pada waktu itu mereka pulang ke air tawar mereka tidak makan apa pun, hanya mengkonsumsi lemak yang sudah disimpan dalam tubuhnya. Kebanyakan ikan salmon mati di tengah jalan hingga tidak dapat pulang dan bertelur. Ada beberapa dari mereka ditangkap kapal ikan dan para pemancing, ada yang mati karena air yang tercemar. Ataupun mati karena lelah sebab di mana-mana ada banyak waduk, sehingga yang dapat pulang kembali hanya 0.2% - 3% saja.

Kemampuan ikan salmon untuk pulang ke halamannya, karena masing-masing kelompok ikan salmon mempunyai karakteristik genetik yang berbeda menuruti bahan kimia yang dikandung air, suhu air, kecepatan air, dll di tempat mereka dilahirkan, yang menjadi ciri khas kelompok mereka, maka setelah menjadi dewasa pun, mereka dapat mengingat tempat mereka kelahirannya.

Secara eksperimental, karakteristik genetik itu terukir pada ikan salmon bukan pada masa kecilnya, tetapi ketika telur dibuahi. Karena ketika telur itu dilepaskan dan sesudah menjadi ikan dewasa, mereka dapat pulang kembali ke sungai di mana mereka pernah dibuahi. Manusia belum begitu mengerti tentang mekanisme ini. Ada juga argumen lain yang mengatakan bahwa ikan salmon juga memakai mekanisme seperti migrasi burung pada perubahan musim yang pulang pergi hingga puluhan ribu Km.

Ikan salmon tidak pernah melihat orang tuanya, namun pengorbanan dan kehidupan orang tua mereka itu terukir pada diri mereka, lalu mereka pun hidup dengan cara yang sama seperti kehidupan orang tuanya. Ikan salmon pun mengantarai Injil. Melalui kehidupan mereka juga kita dapat mengerti kasih anugrah Yesus Kristus, bahkan mengerti tentang bagaimana seharusnya kita menyelesaikan kehidupan kita. Orang Kristen yang tidak memuridkan adalah yang kalah dengan ikan salmon.

15 Maret 2015,
Pdt. Yohana Koh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar